Kader PPP Anggap Suryadharma Pelacur Politik
jpnn.com - BOGOR - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali (SDA) dinilai telah menodai keutuhan partai berlambang Ka'bah itu. Pasalnya, manuver yang diperlihatkan Suryadharma dianggap hal negatif oleh kader-kader PPP.
Bahkan, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Jawa Barat, Rachmat Yasin tak segan-segan menyebut SDA telah melakukan 'pelacuran' politik. Tudingan itu muncul terkait kehadiran dan orasi Suryadharma pada kampanye akbar Partai Gerindra di Gelora Bung Karno, 23 Maret lalu.
"Kalaupun kita harus melakukan komunikasi dengan partai lain, tidak ada pihak yang hadir di tempat kampanye capres lain. Itu bukan membicarakan komunikasi politik namanya, itu lebih pada pelacuran politik namanya. Mohon maaf, mungkin sebutan itu berlebihan, tapi kami ingin mencari fakta atau kata-kata yang tepat untuk menggambarkan tindakan itu salah," kata Yasin saat mengelar jumpa pers di Hotel Lor In, Sentul, Bogor, Minggu (13/4) malam.
Jumpa pers itu merupakan rangkaian rapat koordinasi yang dihadiri 26 DPW PPP. Agenda pertemuan itu adalah membahas perlunya meminta pertanggungjawaban Suryadharma karena menghadiri kampanye Gerindra.
"Inilah hasil kesepakatan kami (26 DPW PPP), semoga ini bisa menjawab ke mana arah PPP sebetulnya selama ini. Bahwa PPP sampai hari ini belum membicarakan koalisi, belum membicarakan capres-cawapres," pungkas Yasin.(chi/jpnn)
BOGOR - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali (SDA) dinilai telah menodai keutuhan partai berlambang Ka'bah itu. Pasalnya,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gerindra Bantah Menyerang PDIP Soal Kenaikan PPN jadi 12 Persen
- Jubir PSI: PDIP Pengusul PPN 12%, Sekarang Mau Jadi Pahlawan Kesiangan
- Hanif Dhakiri: Jangan Memanfaatkan PPN 12% jadi Alat Menyerang Presiden Prabowo
- Syahganda Sebut Pernyataan Dolfie Soal PPN Dapat Picu Instabilitas Politik
- Viva Yoga Sebut 4 Menteri Gabung Bukti PAN Garda Terdepan Kawal Prabowo
- Kenaikan PPN 12 Persen, Marwan Cik Asan Mendukung karena Ada Perlindungan bagi Masyarakat Bawah