Kader PPP Desak Pleno
Kamis, 18 September 2008 – 20:03 WIB
JAKARTA - Sejumlah Pengurus Harian Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mendesak agar segera dilakukan rapat pleno partai guna menyikapi isu pemecatan Sekjen PPP Irgan Chairul Mahfiz. Pleno itu sekaligus menyelesaikan pertentangan diantara kader-kader yang mencuat dalam penyusunan daftar caleg. Hal yang sama juga dikemukakan fungsionaris PPP lainnya, Arief Mudatsir Mandan dan Imam Suharjo. Arief mengatakan bahwa pihaknya perlu meluruskan isu yang sempat berkembang dimedia bahwa telah terjadi pemecatan terhadap Sekjen PPP Irgan Chairul Mahfiz. "Persoalan ini tidak hanya menimpa PPP tapi juga sejumlah partai lain. Ini kekisruhan 5 tahunan. Tapi kami tetap lakukan kompromi politik meskipun itu sulit karena menyangkut kepentingan individu atau faksi," katanya.
"Kami akan segera mengadakan rapat pengurus harian," kata Ketua DPP PPP Maiyasyak Johan saat jumpa pers di press room DPR Jakarta, (18/9).Mayasyak yang juga wakil Ketua Komisi III itu mengakui adanya persoalan internal di tubuh PPP terkait dengan penyusunan daftar caleg yang diajukan DPP PPP ke KPU.
Baca Juga:
Menurut dia, salah satu penyebab kekisruhan itu adalah Sekjen PPP Irgan tidak menandatangani berkas caleg untuk tujuh daerah pemilihan (dapil), diantaranya Jatim 11, Jabar 11 dan Jateng 2. "Jadi intinya adalah tidak ada kesesuaian," ujarnya seraya menegaskan bahwa persoalan internal itu tidak akan terus bergulir menjadi muktamar luar biasa (MLB) karena hal itu porsinya DPW dan DPC.
Baca Juga:
JAKARTA - Sejumlah Pengurus Harian Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mendesak agar segera dilakukan rapat pleno partai guna menyikapi isu pemecatan
BERITA TERKAIT
- Teriakan 'Ganti Bupati' Menggema di Kampanye Akbar Paslon 02
- Pengamat Hardjuno Soroti Langkah DPR Memasukkan RUU Tax Amnesty ke Prolegnas 2024
- Lihat Senyum Jokowi saat Kampanye Luthfi-Yasin di Simpang Lima Semarang
- Kantor PKS Didemo Massa, Minta Kadernya Disanksi
- Pemilih Gerindra, PDIP, Golkar & PAN Lebih Pilih Agustiar Sabran-Edy Pratowo
- Survei Jateng Jadi Polemik, Persepi Harus Bongkar Data SMRC, Indikator, & Populi Center