Kades Samto Mengamuk Melihat Satgas Covid Membubarkan Hajatan, Piring dan Gelas Pecah
Samto mengakui perbuatannya mengamuk saat pembubaran hajatan. Hal itu dilakukan karena kesal dengan satgas Covid-19.
"Hari ini kejadian lagi tindakan yang merugikan rakyat. Otomatis itu (mengamuk,Red), tetapi seusai acara pernikahan," katanya, seperti dilansir Radar Solo.
Dia menilai Satgas Covid-19 tidak manusiawi dalam membubarkan acara pernikahan.
Karena masih dalam proses pertengahan acara, tetapi sudah diminta bubar.
"Baru pertengahan sudah dioyak-oyak seperti maling kayu, kasihan rakyat. Meja kulo walik, enggak menghargai kulo blas,” katanya.
Samto menilai pembubaran acara hajatan itu tidak berdasar karena tidak ada kasus Covid-19 di desanya.
Dia mengakui, sebenarnya pembubaran oleh satgas tidak dilakukan secara kasar.
Namun, perintah langsung untuk membubarkan itu yang menurutnya kurang baik. Menurutnya, seharusnya ada komunikasi dan dibicarakan.
Kades Samto kesal melihat Tim Satgas Covid-19 membubarkan hajatan di desanya. Dia mengamuk.
- Deklarasikan Era Baru Partai Gerindra di Sragen, Sudaryono: Bersiaplah Jadi Pemenang!
- Kaesang Yakin 70 Persen Pemilih Sragen Pilih Sigit-Suroto
- Sanksi Pidana Menanti Kades & Lurah yang Melanggar Netralitas di Pilkada 2024
- PTSL Dijadikan Lahan Pungli, Kades di Serang Rugikan Warga Ratusan Juta Rupiah
- Diduga Tidak Netral di Pilkada Boyolali, Kades Tegalgiri Dilaporkan ke Bawaslu
- PDIP Merespons Dugaan Pengerahan Kades untuk Memenangkan Paslon di Pilgub Jateng