Kades Selok Awar-awar Bilang, Tosan Pernah Peluk dan Menciumnya
jpnn.com - SURABAYA - Polda Jatim menggelar sidang disiplin terhadap tiga anggota polsek Pasirian terkait penambangan pasir ilegal di pesisir selatan Lumajang yang berujung tewasnya Salim Kancil, di Mapolda kemarin (12/10). Kepala Desa Selok Awar-Awar Hariyono dihadirkan dalam sidang tersebut.
Sejak dibukanya tambang pasir, Hariyono mengaku banyak menghabiskan uang untuk masyarakat desa. Dari jawabannya, Hariyono terkesan menonjolkan dirinya bak pahlawan bagi Desa Selok Awar-awar.
"Dari hasil itu desa sudah membayar PBB masyarakat Rp 63,5 Juta," kilah pria yang mengenakan sandal jepit warna merah saat sidang kemarin.
Haryono mengaku, warga desa yang dipimpinnya kerap mengajukan banyak permintaan. Seperti menyelenggarakan event-event hiburan dan olahraga.
"Nah lewat uang hasil tambang itu, semua permintaan warga itu dipenuhi," terangnya. Dibantu tim 12 (tim preman yang selalu menampingi kades), Haryono sering mengadakan kegiatan seperti karnaval, wayang, sepak bola antar desa, lomba Agustusan, hingga membuat event motorcross.
Apakah Haryono melakukan pemerasan? Selama melakukan aktivitas penambangan, Hariyono mengaku tidak pernah memaksa truk yang lewat untuk memberikan uang setoran. Dalam sehari rata-rata ada 80-100 truk yang lewat sana. Satu dump truk kecil membayar Rp 270 ribu.
"Saya tak memaksa, sebab sebelumnya sopir truk sudah membuat surat pernyataan keikhlasan ngasih sumbangan," dalih Hariyono.
Dia juga mencatut dua aktivis antitambang Salim Kancil dan Tosan. Saat pertama kali proyek digarap, Hariyono yakin pernah memberi Rp 1 Juta kepada Salim Kancil. Kemudian, dia juga mengaku bila pernah didatangi Tosan.
SURABAYA - Polda Jatim menggelar sidang disiplin terhadap tiga anggota polsek Pasirian terkait penambangan pasir ilegal di pesisir selatan
- Jaksa Agung ST Burhanuddin Soal Jaksa yang Terlibat Judol Hanya Iseng-Iseng, Astaga!
- Pordasi Era Kepemimpinan Aryo Djojohadikusumo Siap Kirim Atlet ke Olimpiade LA 2028
- Menteri Hukum Lantik Widodo Jadi Dirjen AHU, Tekankan Supremasi Hukum yang Transparan
- Mendes Yandri dan Mensos Gus Ipul Teken MoU, Siap Berkolaborasi Entaskan Kemiskinan
- Trisya Suherman: Lukisan Go Green Taruparwa Bisa jadi Penyemangat Para CEO
- Seniman Papua Bawa Pesan Ekologis di Jakarta Biennale 2024