Kadhafi Akhirnya Nego dengan Oposisi
Sabtu, 18 Juni 2011 – 05:05 WIB

Kadhafi Akhirnya Nego dengan Oposisi
Mahmudi menyatakan, turunnya Kadhafi dari tampuk pimpinan Libya adalah garis merah yang tidak bisa dilanggar. "Yang menjadi prioritas kami adalah persatuan bangsa Libya," tambahnya.
Baca Juga:
Mahmudi berkometar setelah putra Kadhafi Saif al-Islam menegaskan bahwa satu-satunya langkah maju adalah pemilu. "Pemilu, segera dan di bawah pengawasan internasional. Itulah satu-satunya jalan keluar yang tidak melukai kedua pihak di Libya," terang Saif kepada Harian Italia, Corriere della Sera.
Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Victoria Nuland menyatakan, usulan pemilu tersebut sudah terlambat. Sementara akhir kekuasaan Kadhafi hanya tinggal menunggu waktu. "Sudah sedikit terlambat untuk mengusulkan perubahan ke arah demokrasi. Sudah saatnya baginya (Kadhafi) untuk lengser," tukasnya.
Masih di hari yang sama, serangan pesawat tempur NATO dilaporkan telah menghancurkan sebuah hotel kosong, Wenzrik, di pusat Kota Tripoli dekat perkantoran pemerintah dan televisi pemerintah Libya.
TRIPOLI - Pintu rekonsiliasi antara pemerintah dan pemberontak Libya mulai terbuka. Utusan pemerintah Rusia, Mikhail Margelov, yang berada di Tripoli
BERITA TERKAIT
- Rayakan Paskah, Presiden Kolombia Bicara soal Penderitaan Yesus & Rakyat Palestina
- Presiden Iran Masoud Pezeshkian Sebut Israel Pelaku Utama Terorisme Global
- Kereta Gantung Terjatuh di Italia Selatan, 4 Tewas
- Ajak Israel Berunding, Hamas Siap Akhiri Perang di Gaza
- Hamas Tolak Gencatan Senjata, Kini Israel Kuasai 30 Persen Jalur Gaza
- 1.400 Tenaga Medis Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza