Kadhafi Bakal Diperiksa Mahkamah Internasional
Perbatasan Jadi Padang Pengungsi
Jumat, 04 Maret 2011 – 06:32 WIB
Kemarin, nama yang disebut jelas bakal diperiksa memang Kadhafi. Tapi, Moreno-Campo juga menyatakan bahwa orang-orang dalam di sekitar Kadhafi tak luput dari pemeriksaan. Bahkan, pasukan pemberontak yang telah berhasil merebut senjata dan terbukti membantai warga sipil tak bisa lepas dari jerat hukum internasional.
Baca Juga:
Ada tujuh orang Kadhafi yang diduga bertanggung jawab. Yaitu, komandan batalyon 32, kepala pasukan pengawal Kadhafi, penasihat keamanan dalam negeri, direktur jenderal organisasi keamanan eksternal, juru bicara rezim Kadhafi, kepala pasukan keamanan dalam negeri, serta menteri luar negeri. Walaupun namanya tak disebutkan, publik mengetahui bahwa komandan batalyon 32 adalah Khamis Kadhafi, anak sang pemimpin revolusi tersebut. Lalu, anak yang lain, Muatassim Kadhafi, adalah penasihat keamanan dalam negeri. Sementara itu, menteri luar negeri adalah Moussa Koussa.
Moreno-Campo menyatakan tak tahu apakah ada pejabat lain yang bakal terseret dalam penyelidikan kasus kejahatan internasional tersebut. Selama ini, Kadhafi menolak segala tuduhan itu. Dia justru menyatakan bahwa yang berdemo menentang dirinya adalah agen-agen Al Qaidah.
Kalau penyelidikan tersebut gol, itu adalah kali kedua seorang pemimpin negara dihadapkan pada Mahkamah Internasional. Yang pertama adalah Omar Al-Bashir, pemimpin Sudan, yang didakwa melakukan pembunuhan masal di Darfur. Al-Bashir menolak tuduhan itu dan tidak mau menyerah kepada mahkamah tersebut.
DEN HAAG - Mahkamah Internasional menyatakan akan menyelidiki kemungkinan terjadinya kejahatan kemanusiaan di Libya. Kemarin (3/3), di Den Haag,
BERITA TERKAIT
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan