Kadhafi Bakal Persenjatai Warga Sipil
Setelah Tripoli dan Misrata Diserang Koalisi
Senin, 21 Maret 2011 – 06:06 WIB
Laksamana Mike Mullen, panglima Angkatan Bersenjata AS, juga menegaskan kalau belum ada laporan masuk tentang adanya korban sipil. "Operasi itu bisa dikatakan sukses," ujar Mullen dalam acara Meet the Press di stasiun televisi NBC.
Memang belum ada konfirmasi dari pihak independen tentang berapa persisnya jumlah korban, utamanya korban sipil, akibat serangan pasukan koalisi. Tapi, Komite Palang Merah Internasional tetap menyatakan sangat prihatin tentang dampak serbuan itu kepada pihak sipil.
Mereka meminta semua pihak agar membedakan antara warga sipil dan mereka yang bersenjata. Juga mengimbau perlunya diberi akses kepada organisasi kemanusiaan.
Serangan yang disebut sebagai Operasi Odyssey Dawn (Pengembaraan Fajar) itu melibatkan 112 rudal Tomahawk yang ditembakkan dari kapal perang dan kapal selam AS serta Inggris. Sasarannya adalah 20 sistem pertahanan udara Libya yang terletak di ibu kota Tripoli dan Misrata, satu-satunya kota di bagian barat Libya yang dikuasai pemberontak. Itu merupakan serangan militer pertama yang dilakukan secara koalisi sejak invasi ke iraq pada 2003.
TRIPOLI - Pemimpin Libya Moammar Kadhafi bereaksi keras terhadap serbuan yang dilakukan pasukan koalisi di Tripoli dan Misrata. Kemarin (20/3), sembari
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer