Kadhafi Diprediksi Bakal Bunuh Diri
Minggu, 27 Februari 2011 – 05:50 WIB
Berbeda dengan Mesir atau Tunisia yang lebih dulu bergolak karena revolusi rakyat, Libya memang unik. Di negara tersebut, bukan militer yang memegang kendali pertahanan dan keamanan. Tapi, komite revolusi yang loyal terhadap Kadhafi. Komite yang terdiri atas pasukan paramiliter, kepala suku, dan orang-orang upahan itulah yang menjadi kekuatan Kadhafi.
"Tentara Libya hanyalah simbol militer belaka. Jumlahnya hanya berkisar 40.000 orang dan tidak ada seorang pun yang terampil atau berpengalaman secara militer," kata Frank Gardner, pengamat pertahanan keamanan Timur Tengah.
Menurut dia, komite revolusi merupakan tentara bentukan Kadhafi yang sengaja dipersiapkan guna meminimalkan risiko kudeta atau revolusi seperti yang sekarang terjadi. Selama komite revolusi masih solid, Kadhafi yakin tetap bisa bertahan sebagai pemimpin.
Karena itu, dia bergeming saat militer Libya terbelah. Sebagian membela dia, sebagian lain membela rakyat. Bagi pria nyentrik yang selalu memboyong tenda bedouin dalam tiap kunjungan resminya ke mancanegara tersebut, perpecahan militer justru menguntungkan dia. Sebab, tugas komite revolusi untuk mengenyahkan tentara-tentara Libya itu menjadi lebih mudah. Tidak perlu diserang, para serdadu Libya sudah saling serang sendiri.
BROTHERLY Leader Muammar Kadhafi merupakan salah seorang pemimpin dunia dengan masa jabatan terlama di Benua Afrika dan Arab. Sejak menumbangkan
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer