Kadhafi Dituding Bunuh Panglima Pemberontak
Sabtu, 30 Juli 2011 – 14:18 WIB
Sumber tersebut mengesampingkan dugaan adanya perpecahan di tingkat petinggi militer pemberontak atau di antara suku-suku pendukung oposisi. "Saya rasa masalah ini akan berlalu begitu saja tanpa ada konsekuensi besar di belakangnya. Karena rakyat tahu (mempermasalahkan kematian Younes) itu hanya akan menguntungkan Kadhafi dan saat ini rakyat tidak suka dengan Kadhafi. Bahkan sukunya tahu ini adalah jebakan yang dibuat Kadhafi untuk menciptakan masalah," tandasnya.
Dua pemimpin Suku Al-Obeidi, suku yang sama dengan Younes, mendampingi Abdel Jalil saat mengumumkan pembunuhan tersebut. Skenario bahwa sedang terjadi pertikaian di antara kelompok pemberontak bisa memunculkan permasalah baru kepada sejumlah negara Barat yang telah mengakui NTC sebagai pemerintah resmi di Libya.
Sejumlah pemimpin pemberontak berupaya mematahkan spekulasi tersebut. "Saya ingin semuanya kembali mencurahkan perhatian pada rumor bahwa pasukan Kadhafi lah yang berupaya memecah belah pemberontak," tandas Abdel Jalil kepada wartawan setelah mengikuti pertemuan tertutup dengan anggota NTC.
Beberapa saat setelah pengumuman kematian Younes, dua mobil berisi penuh senjata anti pesawat udara dan setidaknya belasan pria bersenjata mendatangi Hotel Tibesti dimana pertemuan NTC dihelat. Seorang saksi menyatakan mereka berusaha memasuki hotel dengan membawa senjata. Namun, petugas keamanan berhasil menenangkan mereka dan membujuknya pergi. "Mereka (pria bersenjata) berteriak "Kalian yang membunuh Younes"," tambahnya seraya menjelaskan bahwa yang disebut "kalian" adalah anggota NTC.
BENGHAZI - Panglima perang pasukan pemberontak Libya, Jenderal Abdel Fatah Younes tewas tertembak Kamis (28/7) waktu setempat. Hingga saat ini kematiannya
BERITA TERKAIT
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan