Kadhafi: Libya Cinta Saya
Bersikeras Tidak Ada Warganya yang Demo
Rabu, 02 Maret 2011 – 06:25 WIB
TRIPOLI - Bukan Muammar Kadhafi kalau menyerah begitu saja terhadap demonstrasi (baca: pemberontakan) masif yang merongrong kekuasaan yang telah didudukinya lebih dari 40 tahun. Pemimpin tertinggi Libya itu kemarin menyatakan lagi kekerasan hatinya. Kadhafi mengatakan bahwa di Libya tidak ada demonstrasi yang menentang dirinya. Dia pun menegaskan keengganannya mundur dari puncak kekuasaan.
Itu diungkapkan Kadhafi lewat wawancara eksklusif dengan ABC di sebuah restoran di dekat Tripoli. Wawancara tersebut bukan tanpa maksud. Christiane Amanpour, wartawati yang meng-interview Kadhafi, menulis bahwa Kadhafi ingin menunjukkan bahwa dia tidak takut dan masih pegang kendali negara. Dia tidak meringkuk dalam bungker demi keamanan. "Kadhafi yang memakai terusan cokelat dan kacamata hitam terlihat santai. Dia juga tidak dikawal lusinan orang," beber Amanpour.
Kepada Amanpour, Kadhafi yang "cuma" berpangkat kolonel itu menyatakan bahwa tak ada secuil pun pemberontakan di negerinya. Tak ada demo yang meminta dirinya turun. "Tidak mungkin. Mereka (rakyat, Red) cinta saya. Libya cinta saya. Rakyat rela mati demi melindungi saya," kata pemimpin bernama lengkap Muammar Abu Minyar al-Kadhafi tersebut.
Lagi pula, lanjut Kadhafi, dirinya tak mungkin turun. Sebab, dia tidak memegang satu pun jabatan pemerintahan. Dia bukan presiden, juga bukan perdana menteri. Sejak mendongkel kekuasaan Raja Idris lewat kudeta tak berdarah pada 1969, Kadhafi tak menyandang jabatan negeri. Dia hanya pernah memosisikan diri sebagai PM selama dua tahun (1970-1972).
TRIPOLI - Bukan Muammar Kadhafi kalau menyerah begitu saja terhadap demonstrasi (baca: pemberontakan) masif yang merongrong kekuasaan yang telah
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer