Kadhafi: Libya Cinta Saya
Bersikeras Tidak Ada Warganya yang Demo
Rabu, 02 Maret 2011 – 06:25 WIB

Kadhafi: Libya Cinta Saya
Selain itu, dia "cuma" pemimpin tertinggi Dewan Revolusi Libya. Namun, secara de facto, jabatan non pemerintahan tersebut adalah pusat segala kekuasaan di negeri itu. Pangkatnya pun mandek di kolonel, hanya naik dua tingkat setelah dia memimpin kudeta saat berpangkat kapten. Disinggung soal desakan mundur dari sejumlah pemimpin negara, termasuk Presiden AS Barack Obama, Kadhafi cuma tertawa. "Apakah seseorang sudi meninggalkan ibu pertiwi? Kenapa saya harus tinggalkan Libya?" katanya, lantas tertawa.
Baca Juga:
Karena itu, dia pun mengundang PBB dan organisasi lain ke Libya untuk mencari fakta. Pemimpin kelahiran 7 Juni 1942 itu pun mempertanyakan usul sanksi dari AS dan Eropa soal pembekuan aset, embargo senjata, hingga larangan bepergian.
Kadhafi boleh saja berkata begitu. Namun, faktanya, demonstrasi dan pemberontakan kian meluas. Kemarin warga Zawiya merayakan kemenangan lantaran demonstran yang dibantu tentara pembelot sudah berhasil menguasai kota tersebut. Mereka memukul mundur pasukan pro-Kadhafi. "Allahu Akbar untuk kemenangan ini," seru warga Zawiya sambil berarak-arakan menuju alun-alun kota.
Mereka juga membopong seorang kolonel Angkatan Udara yang disebut sudah membelot ke kubu demonstran. Warga yang sedang bersukacita itu juga membagi-bagikan makanan dan minuman kepada pasukan mereka yang sudah bertempur sepanjang malam melawan serdadu pro-Kadhafi.
TRIPOLI - Bukan Muammar Kadhafi kalau menyerah begitu saja terhadap demonstrasi (baca: pemberontakan) masif yang merongrong kekuasaan yang telah
BERITA TERKAIT
- Rayakan Paskah, Presiden Kolombia Bicara soal Penderitaan Yesus & Rakyat Palestina
- Presiden Iran Masoud Pezeshkian Sebut Israel Pelaku Utama Terorisme Global
- Kereta Gantung Terjatuh di Italia Selatan, 4 Tewas
- Ajak Israel Berunding, Hamas Siap Akhiri Perang di Gaza
- Hamas Tolak Gencatan Senjata, Kini Israel Kuasai 30 Persen Jalur Gaza
- 1.400 Tenaga Medis Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza