Kadhafi Masih Punya Scud dan Senjata Kimia
35 Wartawan Tersandera, 8 Bulan Lagi Pemilu
Kamis, 25 Agustus 2011 – 05:35 WIB
Pada 2003, Kadhafi dengan sejumlah konsesi memang bersedia mengakhiri pengembangan program senjata kimia dan biologi. Operasi militer NATO lewat udara selama enam bulan konflik Libya juga berhasil mengurangi secara signifikan cadangan kekuatan persenjataan rezim yang mulai berkuasa pascakudeta militer pada 1969 tersebut.
Tapi, sang kolonel diperkirakan masih memiliki stok mencukupi senjata-senjata pemusnah masal itu di tempat-tempat yang sangat dirahasiakan di kawasan gurun pasir negara di tepi Laut Mediterania tersebut. Karena itulah, meski Kadhafi kini berada di ujung tanduk, NATO tetap meneruskan operasi udara, terutama untuk memantau lokasi-lokasi yang dicurigai sebagai tempat menyembunyikan senjata-senjata tersebut.
"Kami sudah berhasil mengidentifikasi tempat menyimpan bahan-bahan pembuat bom mortar. Hingga kini, berdasar pemantauan kami, tempat itu belum pernah diakses siapa pun," ujar seorang sumber di RAF, angkatan udara Inggris Raya, sebagaimana dikutip Daily Telegraph.
Sementara itu, 35 warga asing, mayoritas di antara mereka adalah wartawan, hingga kemarin masih terjebak di Hotel Rixos, Tripoli, yang letaknya tak jauh dari Bab Al Aziziya. Salah seorang di antara mereka adalah anggota Kongres Amerika Serikat Walter Fauntroy. Mereka tidak bisa ke mana-mana karena hotel bintang lima tersebut diduduki loyalis Kadhafi bersenjatakan AK-47. Sedangkan di luar sana, pemberontak yang berkuasa.
TRIPOLI - Kurang dari 24 jam setelah Saif Al Islam muncul di Hotel Rixos, Tripoli, untuk memperlihatkan bahwa sang bapak, Muammar Kadhafi, masih
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer