Kadhafi Turun, Minyak Juga
Selasa, 23 Agustus 2011 – 10:32 WIB
LONDON - Sebagai negara pengekspor minyak nomor 12 di dunia, sudah pasti gonjang-ganjing di Libya berdampak terhadap harga minyak. Sempat melejit akhir April lalu hingga USD 110 per barel menyusul adanya larangan ekspor "emas hitam" itu, harga minyak kini perlahan melorot seiring di ujung tanduknya kekuasaan Muammar Kadhafi setelah Tripoli jatuh ke tangan pemberontak kemarin (22/8). Sebelum konflik meledak di Libya mulai Februari lalu, negeri di tepi Laut Mediterania itu menghasilkan 1,6 juta barel minyak per hari. Jumlah tersebut merupakan 2 persen di antara suplai minyak dunia. Di antara jumlah minyak yang dihasilkan itu, 85 persen diekspor ke Eropa.
Sebagaimana dilaporkan The Independent, harga minyak mentah brent di pasaran London turun 3 persen menjadi USD 105,5 per barel. Minyak mentah light sweet turun 1 persen di pasaran Amerika Serikat menjadi 81,48 per barel.
Baca Juga:
Menurut Andrew Lipow, analis di firma Lipow Oil Associates, penurunan itu terjadi karena muncul harapan jatuhnya Kadhafi akan membuat suplai minyak dari Libya pulih. Dengan demikian, otomatis suplai minyak dunia akan bertambah.
Baca Juga:
LONDON - Sebagai negara pengekspor minyak nomor 12 di dunia, sudah pasti gonjang-ganjing di Libya berdampak terhadap harga minyak. Sempat melejit
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer