KADI Selidiki Dumping Baja dan Frit Tiongkok
Produsen baja lokal belum mampu memasok semua kebutuhan tersebut.
’’Kami mendorong agar produsen mau ekspansi dan investasi. Tapi, di sisi lain, harus ada kebijakan untuk melindungi produsen lokal,’’ tegas Ernawati.
Penyelidikan seperti itu diperkirakan membutuhkan waktu 12 bulan sampai dapat menentukan besaran bea masuk antidumping di setiap produk.
Selain steel wire rods, KADI menyelidiki impor enam jenis komoditas. Di antaranya, pisang Cavendish, produk turunan plastik, serta bahan baku industri keramik seperti frit.
Penyelidikan antidumping atas barang impor frit dilakukan atas permohonan PT Ferro Mas Dinamika dan PT Colorobbia Indonesia.
Kementerian Perdagangan mencatat, total impor frit ke Indonesia mencapai 127.060 ton.
Impor dari Tiongkok yang diduga dumping sebesar 103.809 ton atau menempati porsi 82 persen dari total impor frit Indonesia.
’’Ini merupakan upaya nyata dari pemerintah dalam menanggapi keluhan pengusaha dan melindungi produsen dalam negeri,’’ tandas Ernawati. (vir/c14/noe/jos/jpnn)
SURABAYA – Komite Antidumping Indonesia (KADI) langsung bergerak melihat maraknya impor baja jenis steel wire rods dari Tiongkok. Mereka
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru
- Tali Qrope dan Selang Spring Hose Jadi Sorotan di INAMARINE 2024
- Indonesia Siap Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi Berkelanjutan dari AS
- Menko Airlangga Dorong Kerja Sama dengan Arizona State University, Ini Tujuannya
- Satgas Semikonduktor Indonesia dan Purdue University Teken MoU, Menko Airlangga: Momentum Bersejarah
- Jasaraharja Putera & MNC Insurance Teken Kerja Sama Pemasaran