Kadin Dukung Kenaikkan BBM
Bandingkan Filipina Rp 12 Ribu, Vietnam Rp 10 Ribu per Liter
Sabtu, 07 April 2012 – 03:31 WIB
Menteri ESDM Jero Wacik menyebutkan deviasi sebesar 15 persen dapat terjadi apabila pada April harga rataan ICP minyak mencapai USD 134,64 per barel. “Kalau ICP April selama sebulan USD 134,64 per barel, maka angka 15 persen di atas ICP bisa terlewati dan bisa menaikkan harga. Tapi kalau kewenangannya sudah ada kan belum tentu juga naik,” tuturnya.
Bila angka tersebut tak tercapai, maka deviasi 15 persen dapat tercapai jika April-Mei rata-rata harga ICP minyak tercatat di kisaran USD 123,8 per barel. Saat ini, harga ICP minyak pada Januari 2012 tercatat USD 115,9 per barel, Februari USD 122,17 per barel, Maret USD 128,14 per barel.
Sementara itu, Menteri Perindustrian MS Hidayat menyatakan, pemeritah memiliki beberapa opsi soal kebijakan BBM menyusul gagalnya kenaikan harga. Nantinya, bagi masyarakat mampu pengguna mobil diberikan pilihan memakai BBM nonsubsidi atau bahan bakar gas (BBG).
Direncanakan, konversi BBM ke BBG mulai berjalan Mei mendatang. Untuk tahap awal akan dibagikan konverter kit secara cuma-cuma. Saat ini sudah dilakukan proyek percontohan. “Setelah angkot akan berlanjut untuk seluruh kendaraan dinas pemerintah,” katanya.
JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) menyayangkan rencana kenaikan harga eceren bahan bakar minyak bersubsidi urung diterapkan. Padahal, di
BERITA TERKAIT
- 56% Bisnis di Indonesia jadi Korban Fraud Digital, 4 Langkah Penting ini Perlu Diambil
- Konsisten Terapkan Produk Halal, Ajinomoto Raih Penghargaan IHATEC
- Sinar Mas Land Sukses Menyelenggarakan DNA Leadership Summit di BSD City
- Efek Aquabike Championship 2024 Penumpang Ferry di Danau Toba Melonjak 12,7%
- Operasikan Pabrik di Jakarta Timur, Grundfos Gelontorkan Investasi Rp 31 Miliar
- Perdana Hadir di SIAL Interfood, Lee Kum Kee Optimis Perkuat Pasar di Indonesia