Kadin Indonesia Bentuk Pokja Percepatan Ekonomi, Dorong Pertumbuhan 8 Persen
jpnn.com, JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia membentuk Kelompok Kerja (Pokja) khusus di bidang Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Kawasan Industri (KI), dan Proyek Strategis Nasional (PSN).
Ini untuk mendorong pertumbuhan ekonomi hingga delapan persen sesuai target pemerintah.
Langkah ini merupakan bagian dari arahan Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie, untuk mempercepat pertumbuhan industri manufaktur dalam lima tahun ke depan dengan memaksimalkan potensi KEK, KI, dan PSN. Pokja yang bekerja sama dengan berbagai kementerian ini akan fokus menyelesaikan kendala yang menghambat industri, mulai dari perizinan hingga infrastruktur.
“Kami akan mengawal proyek-proyek yang terhambat, khususnya yang non-APBN, agar segera terealisasi,” ujar Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang KEK, KI, dan PSN, Akhmad Ma’ruf Maulana, Sabtu (7/12).
Pokja ini melibatkan kementerian strategis seperti Kementerian Investasi/BKPM, Kemenko Perekonomian, Kemenko Infrastruktur, Kementerian Perindustrian, hingga Kementerian ATR/BPN.
Kadin juga mengusulkan kepada Kemenko Perekonomian agar Pokja ini disahkan melalui Surat Keputusan (SK) resmi, dengan perwakilan kementerian setingkat direktur atau direktur jenderal (Dirjen).
“Kami ingin Pokja ini menjadi solusi nyata, sehingga berbagai tantangan, terutama bagi para pelaku industri di KEK dan PSN, bisa diselesaikan lebih cepat,” tambah Akhmad.
Data yang ada menyebutkan 41 kawasan industri PSN telah memiliki komitmen investasi sebesar Rp 2.785 triliun, yang akan direalisasikan secara bertahap. Hingga akhir 2024, investasi yang terealisasi di kawasan industri ini diperkirakan mencapai Rp 68 triliun.
Kadin Indonesia membentuk Pokja percepatan ekonomi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi 8%
- Jembatani Kebutuhan Diaspora, Master Bagasi Dukung Pertumbuhan Ekonomi
- Kadin Apresiasi Kebijakan Tarif PPN 12% Hanya untuk Barang dan Jasa Mewah
- Pemerintah Bakal Sediakan Rp 20 Triliun untuk UMKM hingga PMI
- 5 Strategi Bisnis BNI Menghadapi Tantangan Perekonomian 2025
- Menko Airlangga Ungkap Program Belanja Murah Akhir Tahun Cetak Transaksi Rp 71,5 Triliun
- Meraih Peluang Ekonomi di Tahun 2025