KADIN Indonesia Desak Pertamina Percepat Bangun Kilang
jpnn.com, JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Indonesia mendesak Pertamina untuk mempercepat pembangunan kilang.
Terutama, kilang yang diperluas dengan produk petrokimia. Pasalnya, prospek kilang penghasil petrokimia bisa menjadi penunjang utama berbagai industri nasional.
“Bukan hanya strategis, tetapi juga menjadi penunjang utama industri nasional. Makanya harus diuber pembangunan kilangnya,” kata Wakil Komisi Tetap Industri Hulu dan Petrokimia Kadin Indonesia, Achmad Widjaja, Sabtu (15/2).
Tingginya peran petrokimia, bisa dilihat dari potensi pasar. Menurut Widjaja, bahkan potensi tersebut bisa lebih dari Rp40-50 Trilun per tahun.
Widjaya menegaskan, dengan jumlah penduduk Indonesia yang sekarang mencapai 265 juta jiwa, kebutuhan petrokimia menjadi sangat tinggi.
Sementara di sisi lain, perusahaan yang bermain di industri petrokimia masih sedikit. Di antaranyaTPPI Tuban dan Bontang serta grup Chandra Asri.
Besarnya kebutuhan tersebut, membuat Indonesia saat ini menjadi negara pengimpor petrokimia. Dari total kebutuhan, hanya sekitar 30 persen yang dipenuhi dari suplai dalam negeri.
”Sisanya, 70 persen masih impor,” kata dia.
Dengan jumlah penduduk Indonesia yang sekarang mencapai 265 juta jiwa, kebutuhan petrokimia menjadi sangat tinggi.
- Kadin dan Pemerintah Indonesia Berpotensi Dapatkan Pendanaan untuk Transisi Energi & Rumah Murah dari Inggris
- Bertambah Lagi, Desa Energi Berdikari Pertamina Hadir di Indramayu
- Jadi Ancaman Global, Aksi SIAP Lawan Dengue Diluncurkan
- Jelang Nataru, Kapal Tanker PIS Rokan & PIS Natuna Siap Perkuat Distribusi Energi Nasional
- Kadin Munaslub Sebut Prabowo Akan Hadir di Rapimnas, Begini Tanggapan Kubu Arsjad
- Tetap Satu Kadin, Rapimnas Digelar Sesuai Jadwal