Kadin Minta Subsidi Naik Lipat Dua
Hidayat: Amankan Sektor Riil dari Krisis, Rp 10 T Tak Cukup
Kamis, 06 November 2008 – 08:42 WIB
JAKARTA - Kadin Indonesia menilai alokasi anggaran (subsidi) Rp 10 triliun pada APBN tidak cukup mengamankan sektor riil dari tekanan krisis global. Mereka meminta pemerintah melipatduakan anggaran tersebut menjadi Rp 20 triliun. Dana tersebut akan dibagikan secara proporsional dalam bentuk pembebasan bea masuk (BM), Pajak Pertambahan Nilai (PPn), dan Pajak Penghasilan (PPh) untuk sektor energi, pangan, dan industri tertentu. Kadin juga minta pemerintah memperluas cakupan sektor-sektor industri tertentu yang akan menerima bantuan. ''Saat ini kita dan pemerintah sedang mengkaji sektor-sektor yang akan menerima bantuan itu,'' tutur Hidayat.
''Dana Rp 10 triliun yang ditetapkan pemerintah belum cukup. Perlu ada tambahan dana agar sektor riil tetap aman apabila terjadi gejolak,'' ujar Ketua Umum Kadin M.S. Hidayat kemarin (5/11).
Baca Juga:
Usul tersebut didasarkan pada pertumbuhan sektor industri manufaktur yang diperkirakan melambat pada 2009. Bahkan, kapasitas produksi diperkirakan turun 20 persen akibat susutnya permintaan ekspor.
Baca Juga:
JAKARTA - Kadin Indonesia menilai alokasi anggaran (subsidi) Rp 10 triliun pada APBN tidak cukup mengamankan sektor riil dari tekanan krisis global.
BERITA TERKAIT
- YLKI: Diskon Listrik 50% Beri Manfaat untuk Daya Beli dan Pemulihan Ekonomi Masyarakat
- Menjelang Nataru, Satgas Pangan Polda Jabar Pastikan Tak Ada Hambatan Distribusi Pangan
- Libur Nataru, KAI Daop 2 Bandung Siapkan 54 Ribu Lembar Tiket KA Tambahan
- Hunian Urban Makin Diminati, Unit Apartemen PPK Kemayoran Jadi Pilihan Strategis
- Pelaku Usaha Harapkan Prabowo Bentuk Badan Otoritas Sawit
- Ini Peran Bea Cukai dalam Mendukung Kinerja APBN Tetap On Track hingga November 2024