Kadin Siapkan Substitusi Industri Susu dengan Selandia Baru
jpnn.com, SURABAYA - Pemerintah Indonesia menggandeng Selandia Baru untuk meminimalkan impor susu.
Pasalnya, Selandia Baru merupakan salah satu negara penghasil susu terbesar di dunia.
Hingga kini, impor masih menjadi upaya untuk memenuhi tingkat kebutuhan susu yang mencapai lebih dari 3,5 juta ton per tahun.
Sebab, pasokan yang tersedia hanya 23 persen atau sekitar 852 ribu ton susu.
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Surabaya Jamhadi mengungkapkan, pihaknya merencanakan substitusi industri dairy milk di Jatim.
Pasalnya, selama ini hubungan dagang antara Selandia Baru dan Indonesia masih defisit.
’’Angka defisit bahkan mencapai 7,46 persen. Agar tidak terjadi lagi, investor Selandia Baru harus mau mengembangkan bisnis di Indonesia,’’ kata Jamhadi, Jumat (20/10).
Tahun lalu, nilai ekspor dari Jatim ke Selandia Baru hanya USD 7,37 juta. Sedangkan impornya mencapai USD 14,83 juta.
Pemerintah Indonesia menggandeng Selandia Baru untuk meminimalkan impor susu.
- Wakili 100 Pengusaha, Anindya Bakrie Sampaikan Hasil Forum CEO dan Business Matching Indonesia-India ke Prabowo
- Makan Bergizi Gratis Gagasan Prabowo Dipuji Ekonom Dunia
- Selandia Baru Menuju Negara Tanpa Rokok 2025, Indonesia Juga Bisa
- Iftitah Ajak Kadin Ikut Menciptakan Multiple Epicentrum di Kawasan Transmigrasi
- Arsjad Rasjid: Kadin Indonesia Tetap Satu dan Solid
- Beri Swasta Peran Lebih Besar untuk Infrastruktur, Prabowo: Lebih Efisien dan Tepat Waktu