Kadin Terawang Nasib Perekonomian 2021, Masih Ada Harapan Menanjak?

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Bidang Hubungan Internasional Shinta Kamdani memperkirakan perekonomian Indonesia 2021 mampu tumbuh antara 3,5-5 persen.
Optimisme tumbuhnya perekonomian datang karena ada prediksi meningkatnya konsumsi pada akhir tahun.
"Prediksi 3,5-5 persen ya. Saya rasa itu masuk akal untuk bisa kita capai di akhir tahun," katanya dalam HSBC Summit 2021 secara daring yang dipantau di Jakarta, Rabu (25/8).
Shinta memprediksi untuk periode Juli-September atau kuartal III 2021 pertumbuhan ekonomi akan berada di rentang 3,5-4 persen secara tahunan (yoy).
Pasalnya, ada dampak restriksi sosial dari pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang terasa pada kuartal III 2021.
Angka proyeksi pertumbuhan ekonomi kuartal III 2021 itu jauh lebih rendah dibanding realisasi pertumbuhan ekonomi kuartal II 2021 yang sebesar 7,07 persen (yoy).
"Keberlanjutan pemulihan ekonomi kuartal II akan tidak optimal pada kuartal III 2021 karena pemerintah terpaksa harus menerapkan PPKM untuk mengurangi jumlah kasus Covid-19," kata Shinta.
Namun, setelah perlonggara PPKM per 24 Agustus 2021 karena kasus Covid-19 yang menurun, Shinta menilai dampaknya akan mulai terasa ke kegiatan perekonomian.
Kadin Indonesia menerawang nasib perekonomian 2021 yang diperkirakan mampu tumbuh di rentang 3,5-5 persen.
- Hipmi Nilai UU Minerba jadi Angin Segar untuk UMKM
- Bea Cukai Genjot Ekspor di Daerah Ini Lewat Langkah Kolaboratif dengan Berbagai Instansi
- Efek Kebijakan DHE 100 Persen, Saham Perbankan Hijau
- Laporan Utang Indonesia Melambat, tetapi Tetap Naik, Ada Apa?
- Polemik Tata Niaga Timah Akibat Ketidakjelasan Regulasi Berdampak pada Perekonomian Masyarakat Babel
- Hashim Yakin Ekonomi Indonesia Tumbuh dan Kemiskinan Akan Musnah