Kadis Pilihan Ahok: Penanganan Banjir Era Anies Lebih Oke

jpnn.com, JAKARTA - Jakarta kembali terendam banjir. Kemampuan Gubernur Anies Baswedan menangani tamu tak diinginkan itu pun mulai dibanding-bandingkan dengan pendahulunya.
Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Teguh Hendrawan mengatakan, penanganan banjir saat ini sebenarnya lebih baik dari rezim sebelumnya. Indikatornya, tak ada genangan yang bertahan lebih dari tiga jam.
"Sekarang ini jauh lebih cepat penangananya dibanding yang Agustus. Tadi sudah dievaluasi oleh BPBD, bahwa maksimal genangan untuk sampai sekarang ini maksimal tiga jam," klaim Teguh saat ditemui di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (13/12).
Anies sendiri dilantik oleh Presiden RI Joko Widodo pada 16 Oktober menggantikan Djarot Saiful Hidayat.
Saat Djarot berkuasa, tepatnya bulan Agustus lalu, banjir juga terjadi. Adapun penanganannya memang lebih dari tiga jam.
Teguh mengatakan, di beberapa wilayah banjir terjadi karena pompa pembuangan air disana tidak berfungsi. Contohnya, banjir cukup parah di underpass Dukuh Atas, Jakarta Selatan.
Namun, lanjut dia, masalah itu dapat teratasi dalam waktu yang terbilang singkat.
"Itu satu jam setengah udah langsung kering penangananya," terang pria yang diangkat menjadi kepala dinas pada era Gubernur Basuki T Purnama alias Ahok ini.
Kualitas penanganan banjir di era Anies Baswedan tengah mendapat sorotan tajam. Pasalnya, sejumlah wilayah di ibu kota kembali tergenang
- Ikut Terdampak Banjir, Berlliana Lovell Mengungsi ke Bogor
- Banjir Jakarta: Info Terbaru Akses Jalan Menuju Bandara Soetta
- Info Terbaru Banjir Jakarta, Apakah Hari Ini Sekolah Libur?
- Ikhtiar Berbagi kepada Korban Banjir Rob, AKBP Martuasah Sampaikan Pesan Astacita
- Pemkot Jakbar Lakukan Penyedotan di Puluhan Kelurahan Terdampak Banjir
- Banjir Melanda Sebagian Wilayah Jakarta, Lebih 2 Ribu Warga Mengungsi