Kadispendik Minta Pungutan Uang Komputer UNBK Jangan Jadi Beban
jpnn.com, GRESIK - Pungutan uang pengadaan komputer di SMAN 1 Kedamean, Gresik, Jatim masih menjadi rasan-rasan. Wali siswa mengaku keberatan, tetapi tidak berani bersuara. Di sisi lain, kepala sekolah memastikan semua wali murid sudah setuju. Tidak ada masalah.
Kepala SMA Negeri 1 Kedamean Ali Imron menegaskan, penarikan Rp 350 ribu untuk pengadaan komputer sudah dirapatkan dengan wali murid dan komite sekolah. Tidak ada yang keberatan.
BACA JUGA : Jangan Takut Gangguan Teknis UNBK 2019
Menurut Ali, jika ada wali murid yang keberatan, sekolah bisa meringankan, bahkan membebaskan. Bisa juga ada subsidi silang. Dia berharap wali murid berkomunikasi lebih terbuka.
Ali sebelumnya juga menyebutkan, komputer di sekolahnya hanya 85 unit. Jumlahnya kurang 68 unit lagi untuk melaksanakan USBN dan UNBK dua sesi. Dibutuhkan total 150 komputer. Sebab, jumlah siswa 285 anak.
BACA JUGA : Sekolah Diminta Tingkatkan Penjagaan Barang Inventaris Jelang UNBK
Syafaul Anam, kepala SMAN 1 Kedamean sebelumnya, mengatakan bahwa jumlah komputer di sekolahnya lebih dari 85 unit.
"Waktu saya tinggal, komputer lebih dari 100. Itu juga ada kiriman dari Genteng Kali (Dispendik Jatim) 5 buah," ungkapnya.
Sekolah-sekolah lain biasanya meminjam laptop siswa atau guru untuk UNBK tidak menarik pungutan dari wali murid.
- Wabah Virus Corona, Akhirnya Kemendikbud dan DPR Sepakat Meniadakan UNBK
- Kemendikbud Klaim UNBK SMK Lancar
- Disdik Provinsi Jabar Siap Gelar UNBK SMA, SMK
- SD Cendekia Harapan Siap Melaksanakan Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter
- Sekolah Masih Tunggu Kebijakan Terkait Pembuatan Soal USBN
- BSNP: Tidak Ada Lagi Panduan USBN