Kaesang Ingatkan Pentingnya Komitmen Pemimpin dalam Wujudkan Toleransi
jpnn.com, BANJARMASIN - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep menghadiri undangan Persekutuan Gereja Indonesia (PGI) di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Pertemuan ini membahas soal toleransi antar umat beragama di Kota Banjarmasin.
Hadir juga dalam pertemuan tersebut MH. Yamin AR dan Hj. Ananda yang juga maju sebagai calon walikota dan wakil walikota Banjarmasin yang didukung oleh PSI.
Merespon peserta diskusi, Kaesang menjelaskan, persoalan toleransi sangat bergantung pada komitmen pemimpin kota tersebut.
“Kalau membahas tentang toleransi, ini intinya itu dari kemauan dari pemimpin itu sendiri,” katanya, Jumat (27/9).
Kaesang mengambil contoh yang dilakukan Gibran Rakabuming Raka saat menjabat sebagai wali kota Solo. Kala itu, terjadi banyak masalah terkait toleransi umat beragama.
Namun, dia menambahkan, komitmen Gibran untuk menyelesaikan permasalahan toleransi jelas. Sehingga, upaya pendekatan terus menerus, disertai dengan ketegasan, akhirnya membuat semua pihak bisa saling menerima.
"Toleransi itu mendatangkan kebaikan dan kesejahteraan, balik lagi di Kota Solo bukan cuma warga muslim, ada warga Kristen, Hindu, Budha, Katholik, tidak mungkin jika hanya mementingkan satu golongan,” tegas Kaesang.
Dengan adanya dukungan pemerintah kota, Kaesang mengungkapkan, maka upaya untuk mewujudkan toleransi akan lebih mudah. Sehingga amat penting adanya komitmen dari kepala daerah untuk merealisasikannya.
Kaesang mengingatkan bahwa penuntasan persoalan toleransi sangat bergantung pada komitmen pemimpin daerah tersebut
- Terowongan Silaturahim Diresmikan, Simbol Toleransi Umat Beragama
- PSI DKI Jakarta Ucapkan Selamat Kepada Pramono-Rano
- Perkuat Toleransi di Indonesia, SETARA Institute Luncurkan Rencana Aksi Daerah
- Bertemu dengan Felicia eks Kaesang, Hasto Terima Informasi yang Bisa Membakar Energi PDIP
- PDIP Pamer Menang 14 Pilgub, Jubir PSI: Berapa yang Kader Sendiri?
- Kepercayaan Publik terhadap Polri Tinggi, PSI Nilai Usul PDIP Layak Dilupakan