Kafe Remang-remang Dirazia, Nih Penampakan Pelayan Ceweknya
jpnn.com, JEMBRANA - Tim gabungan dari Pemerintah Kabupaten Jembrana, Bali pada Kamis (14/9) malam merazia kafe-kafe liar di Delod Berawah, Mendoyo. Tim bergerak pasca-kesepakatan sejumlah banjar untuk menutup semua kafe remang-remang yang keberadaannya dianggap meresahkan.
Begitu razia digelar, para pengunjung dan cewek pelayan kafe diminta menunjukkan kartu identitas mereka. Beberapa pengelola kafe sempat protes dengan operasi tersebut.
Namun, mereka tak bisa berbuat banyak ketika petugas menggilir para cewek pelayan kafe ke kantor Satpol PP. Bahkan, Pemkab Jembrana juga memanggil pemilik kafe yang ketahuan mempekerjakan pendatang tanpa identitas lengkap.
Kafe liar di kawasan Mendoyo, Jembrana.
Dari ratusan cewek pelayan kafe yang terjaring razia, ada 26 orang yang berasal dari berbagai kota di wilayah Jawa. Sedangkan 23 pelayan lainnya tidak memiliki surat keterangan tinggal sementara (SKTS), dan ada tiga orang tanpa identitas sama sekali.
Setelah menjalani pemeriksaan, mereka lantas menandatangani surat pernyataan untuk melengkapi kelengkapan administrasi kependudukan dan dikembalikan ke daerah asalnya. Pemilik kafe juga telah menandatangani surat pernyataan untuk memulangkan pekerja yang tidak punya dokumen lengkap.
Namun, rencana razia diduga sudah bocor sebelumnya. Salah seorang pemilik kafe, Agung Adi mengaku sudah mengetahui rencana razia besar-besaran itu.
Keberadaan kafe-kafe liar di Delod Berawah, Kabupaten Jembrana, Bali sudah sangat meresahkan. Karena tujuh banjar sepakat untuk menutup kafe remang-remang itu.
- Kronologi Anak Drummer Matta Band Meninggal Dunia di Bali
- HLF MSP dan IAF ke-2 Berdampak Positif pada Posisi Indonesia di Kancah Global
- BSI Perkuat Kemandirian Ekonomi Masyarakat Bali, Berdayakan UMKM
- PSI Kecam Rencana Eutanasia Anjing Jalanan di Bali
- Bule Australia Buka Bisnis Prostitusi Berkedok Spa di Bali, Terang-terangan
- Paling Pedas