Kaget Banyak Kasus Pedofil, Presiden Langsung Gelar Rapat Kabinet

jpnn.com - JAKARTA--Kasus pelecehan dan kekerasan seksual terhadap anak-anak yang belakangan terjadi di dalam negeri, akhirnya menjadi sorotan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Setelah pulang dari kunjungan kerja di Bali, Presiden langsung menggelar rapat kabinet terbatas untuk membahas masalah itu.
Presiden mengaku terkejut dan shock mengetahui maraknya berita kasus kekerasan seksual pada anak akhir-akhir ini.
“Saya menganggap ini masalah serius tidak boleh kita anggap biasa saja, bisnis as ussual,” kata Presiden saat memberikan pengantar pada rapat terbatas kabinet di kantor Kepresidenan, Jakarta, Kamis (8/5).
Khusus hari ini pada tingkat pemerintahan, Presiden mengajak untuk mendiskusikan solusinya. Selain itu, ia meminta bertemu lagi dengan komunitas yang lebih luas untuk membahas masalah perlindungan anak.
"Setelah itu mari kita jadikan gerakan yang sangat serius untuk menyelamatkan anak-anak kita," sambungnya.
Rapat terbatas ini diikuti oleh Wakil Presiden Boediono, Menko Kesra Agung Laksono, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Sekretaris Kabinet Dipo Alam, Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi, Menkumham Amir Syamsudin, Menpora Roy Suryo, Jaksa Agung Basrief Arief, dan Kapolri Jendral Sutarman. (flo/jpnn)
JAKARTA--Kasus pelecehan dan kekerasan seksual terhadap anak-anak yang belakangan terjadi di dalam negeri, akhirnya menjadi sorotan Presiden RI Susilo
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Seleksi Bintara Polri Dibuka, Kombes Sugandi: Gratis, Tidak Dipungut Biaya
- Ema Sumarna Dipindahkan ke Rutan Kebonwaru Selama Jalani Proses Sidang
- Ditunjuk Sebagai Kepala Danantara, Sebegini Harta Kekayaan Rosan Roeslani
- Peradi: Advokat Harus Diawasi Ketat Untuk Hindari Aksi Naik Meja di Persidangan
- Pemkot Tangerang Ajak Para WP Manfaatkan Pekan Panutan Pajak 2025, Ada Diskon 25 Persen
- Kejaksaan Dianggap Tak Serius Tangani Kasus Pemalsuan Dokumen RUPSLB BSB