Kaget Dor
Oleh Dahlan Iskan
Namun, yang memilih Donald Trump juga banyak: 70 juta juga. Lebih banyak dari suara Obama ketika jadi presiden. Pun lebih banyak dari suara yang ia dapat empat tahun lalu.
Berarti betapa banyak hati yang terluka sekarang ini di sana. Sebanyak 70 juta orang kecewa. Pasti cebong dan kampretnya tidak mudah diminta rukun.
Satu-satunya harapan adalah jiwa besar Biden. "Ia itu tokoh yang hatinya besar. Ia tokoh pemersatu, bukan pemecah belah," ujar Kamala Harris.
Namun militansi pendukung Trump tidak bisa disamakan dengan cebong atau kampret. Mereka bersenjata. Pun pembelian senjata meningkat drastis di masa kampanye kemarin.
Betapa banyak borok Trump diungkap selama kampanye. Dan sebelumnya. Toh mereka tetap fanatik memilih Trump.
Di mata mereka, Trump sudah berubah status: bukan lagi tokoh bisnis atau politik. Ia sudah dianggap setengah dewa.
Mereka tidak mau tahu lagi kelakuan Trump itu seperti apa. Mereka itu pejah-gesang sudah nderek Trump.
Trump itu, di mata mereka simbol tugas suci. Sampai-sampai Trump itu dianggap punya kesaktian.