Kaget, Film Golok Setan Di-Dubbing di Australia Jadi Devil's Sword
Kamis, 20 Januari 2011 – 07:37 WIB

Suyoto B Achamdi menunjukkan sebagian koleksi film jadulnya yang rata-rata diproduksi tahun 80-an. Foto; Agus Wirawan/ JAWA POS
Komunitas itu sebenarnya terbentuk tanpa sengaja. Awalnya, pada 98?99, Toto hanya memiliki satu VCD film Saur Sepuh. Merasa tertarik dengan film jadul itu, dia lantas membeli satu lagi film Saur Sepuh seri yang lain.
Kegemarannya berburu film-film jadul itu terus berlanjut. "Waktu saya tampilkan di blog, ternyata banyak yang tertarik. Jadinya, ya kami bentuklah KPFIJ," ungkap pria kelahiran Banyumas 33 tahun lalu tersebut.
Lama-kelamaan, Toto semakin tertantang untuk mengoleksi film-film jadul yang lain. Bahkan, dia rela memesan kepada penjual jika memang film itu langka. Lokasi perburuannya, antara lain, di Glodok, Jalan Surabaya, dan Pasar Minggu. Terkadang, dia hampir putus asa jika tidak berhasil menemukan film yang dicari. "Misalnya, film Kereta Api Terakhir yang dibintangi Gito Rollies itu susah banget. Akhirnya, saya cuma dapat kopiannya," ungkapnya.
Menariknya, kata Toto, film-film Indonesia ternyata justru banyak ditemukan di Malaysia. Bahkan, ada beberapa anggota KFIJ yang mengaku membeli film jadul Indonesia di negeri jiran. Misalnya, Tutur Tinular dan Isabela.
Mencintai produk Indonesia bisa dilakukan dengan berbagai cara. Misalnya, yang dilakukan Suyoto B. Achamdi ini. Dia adalah pendiri komunitas yang
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu