Kaget Lihat Para Siswa Pakai Baju dari Kulit Kayu
Sudah tak ada listrik, sinyal pun macet-macet. Sulit menghubungi keluarga via telepon.
“Kami harus taruh HP di jendela. Itu pun tidak semua jendela bisa menangkap sinyal,” cerita Indri.
Walau hidup serbasulit, Indri dan kawan-kawan tak putus asa. Tak menyerah. Mereka menjalani hidup penuh semangat.
Apalagi, warga desa setempat sangat ramah. Senang membantu mereka mengambil air atau mencari kayu bakar.
“Mereka juga suka bagi lauk pauk berupa sayur-sayur, air bersih, dan kebutuhan lainnya,” kata Indri.
Walau begitu, bukan berarti tak ada pengalaman pahit. Ada kisah yang sempat membuat Indri dan kawan-kawan ketakutan.
Suatu malam, Indri dan kawan-kawannya dikejutkan dengan suara ketukan pintu yang sangat keras.
“Cepat buka pintunya, kalau tidak kami mendobraknya,” kata Indri menirukan suara itu. Seram. Mereka pun ketakutan.
Indri Inggriaty Marliansari Bengu, S.Pd punya pengalaman menarik mengabdi di pedalaman Papua. Dia merupakan guru Bahasa Inggris, lulusan FKIP UKAW
- Doktor TK
- 5 Berita Terpopuler: Hari Guru Nasional, Mendikdasmen Beri 3 Kado, soal Tunjangan ASN dan Honorer Terungkap
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti Ungkap 295 Ribu Guru Belum Sarjana, Solusinya Sudah Disiapkan
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti: Jangan Ada Lagi Guru yang Dipidana
- Tahun Depan, Sebegini Jumlah Guru ASN & Honorer yang Dapat Tunjangan, Lainnya Sabar