KAHMI Sulsel: Sejak Dulu Azan jadi Bagian Keberagaman, Kok Sekarang Dipersoalkan?

jpnn.com, MAKASSAR - Pengurus Korps Alumni HMI (KAHMI) Sulawesi Selatan menyayangkan pernyataan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang diduga menganologikan suara azan dengan gonggongan anjing.
Koordinator Presidium KAHMI Sulsel Muhammad Natsir menilai pernyataan Menag sangat mengusik umat Islam.
"Sejak dulu azan itu telah menjadi bagian dari keragaman beragama di Indonesia," kata Natsir kepada JPNN.com, Jumat (25/2).
Karena itu, dia heran jika sekarang suara azan baru dipersoalkan.
Natsir pun meminta kepada Menag untuk lebih konsen untuk pembangunan karakter dan harmonisasi umat beragama.
"Menag sebaiknya lebih konsen dalam pembangunan karakter dan harmonisasi secara kualitatif," ujarnya.
Menurut Natsir, dalam kasus ini menjadi pembelajaran penting bagi institusi resmi negara.
"Menag mesti lebih bijak dalam berucap dan melahirkan kebijakan yang menjamin harmonisasi kehidupan antara umat di negeri ini," terang dia.
KAHMI Sulsel menyayangkan pernyataan Menag Yaqut yang sekarang baru mempersoalkan suara azan, apalagi diduga menganologikan dengan gonggongan anjing
- Ini Daftar 23 Kepala Daerah Terpillih di Sulsel yang akan Dilantik 20 Februari
- Wamen Viva Yoga Yakin Indonesia Bisa Wujudkan Swasembada dan jadi Lumbung Pangan Dunia
- Menteri Agama Minta BP4 Atasi Krisis Perceraian Usia Muda
- Menteri Agama: Pengumuman Libur Ramadan Disampaikan Senin
- Pengurus Baru Dilantik, KAHMI Unkris Siap Berkontribusi Wujudkan Indonesia Emas
- Info Terkini soal Rencana Libur Sekolah Selama Ramadan