Kaitan Australia Dengan Perusahaan Yang Diduga Pengaruhi Pemilu AS
Satu perusahaan Australia telah bertemu dengan para politisi tahun lalu, menawarkan data untuk menarget konstituen individu sebesar $ 10.000 (atau setara Rp 100 juta) per bulan.
Masalah yang lebih besar adalah jika informasi ini digunakan untuk menarget pemilih dengan informasi yang salah, atau "berita palsu". Ada beberapa bukti Cambridge Analytica melakukan ini dalam Pemilu AS.
Ancaman yang sama berlaku juga di Australia, dan para analis mengatakan ada potensi bagi negara lain untuk mendaftar jika mereka ingin memengaruhi pemilih Australia.
Tetapi sejauh ini perusahaan tersebut tampaknya memiliki sedikit ketertarikan terhadap partai-partai politik Australia - bukan karena kurang berusaha.
Perusahaan itu telah bertemu dengan Dan Tehan ketika ia masih menjabat sebagai menteri yang bertanggung jawab atas keamanan siber, dan para eksekutif Partai Liberal.
Tidak mengherankan jika para eksekutif itu tertarik untuk mendengar apakah klaim besar dari perusahaan tersebut tentang Pemilu AS bisa direplikasi di Australia.
Tapi tak ada yang mendaftar.
Kantor Menteri Dan Tehan mengkonfirmasi bahwa ia menghadiri makan malam pribadi dengan para eksekutif Cambridge Analytica tahun lalu, namun juru bicaranya tak bersedia berkomentar lebih jauh.
- Program Makan Bergizi Gratis Diharapkan Menyasar Anak Indonesia di Pedalaman
- Dunia Hari Ini: Etihad Batal Lepas Landas di Melbourne karena Gangguan Teknis
- Kabar Australia: Sejumlah Hal yang Berubah di Negeri Kangguru pada 2025
- Misinformasi Soal Kenaikan PPN Dikhawatirkan Malah Bisa Menaikkan Harga
- Dunia Hari Ini: Mantan Menhan Israel Mengundurkan Diri dari Parlemen
- Dunia Hari Ini: Pemerintah Korea Selatan Perintahkan Periksa Semua Sistem Pesawat