Kaji Penyelenggaraan Telemedicine di Indonesia, Nurul Wahdah Raih Gelar Doktor Ilmu Hukum UTA '45

Kaji Penyelenggaraan Telemedicine di Indonesia, Nurul Wahdah Raih Gelar Doktor Ilmu Hukum UTA '45
Nurul Wahdah secara resmi meraih gelar Doktor Ilmu Hukum di Universitas 17 Agustus 1945 (UTA '45), Jakarta setelah mempertahankan disertasinya dalam Sidang Terbuka Promosi Doktor Ilmu Hukum pada Kamis (8/8/2024). Foto: Dokumentasi pribadi

Kedua, regulasi yang berhubungan dengan fasilitas pelayanan telemedicine. Ketiga, regulasi tenaga dokter dan tenaga paramedis/teknisi telemedicine.

Keempat, regulasi yang berhubungan dengan registrasi dan sertifikasi telemedicine.

“Kelima, regulasi yang mengatur interoperabilitas antara stakeholder telemedicine. Keenam, regulasi yang mengatur pertanggungjawaban medis oleh dokter dan paramedis. Terakhir, regulasi yang mengatur provider aplikasi digital telemedicine," kata Nurul Wahdah.

Catatan lainnya, adalah soal pengawasan dan penegakan hukum. PP No 28 tahun 2024 kurang tidak memuat mekanisme pengawasan yang efektif dan independen untuk memastikan kepatuhan penyedia layanan telemedicine soal perlindungan data pribadi.

Begitu pula soal infrastruktur, PP Nomor 28 Tahun 2024 belum cukup mengaddress masalah kesenjangan akses infrastruktur teknologi di berbagai daerah, yang dapat menghambat pelaksanaan telemedicine secara merata di seluruh Indonesia.(fri/jpnn)

Nurul Wahdah secara resmi meraih gelar Doktor Ilmu Hukum di Universitas 17 Agustus 1945 (UTA '45), setelah mempertahankan disertasinya dalam Sidang Terbuka.


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News