Kajian Independen Ungkap Kegagalan Pengaturan Ekspor Hewan Ternak Hidup Australia

Sebuah peninjauan independen menyimpulkan telah terjadi kegagalan besar dalam pengaturan industri ekspor hewan hidup Australia.
Peninjauan oleh Phillip Moss menemukan budaya ketakutan didalam Departemen Pertanian menjadikan staf di instansi tersebut tidak melaporkan keprihatinan mereka tentang kesejahteraan hewan dalam industri ekspor hewan ternak hidup Australia.
Menteri Pertanian David Littleproud, yang menginisiasi peninjauan ini pada awal tahun lalu menyusul terungkapnya ribuan kematian domba di atas kapal Awassi Express mengatakan pihaknya akan membentuk Inspektur Jenderal Ekspor Hewan Ternak Hidup Independen.
Peninjauan ini dilakukan oleh Phillip Moss AM, seorang ahli integritas sektor publik yang diangkat pada bulan April tahun ini.
"Saya secara khusus meminta Phillip Moss untuk mempertimbangkan pembentukan inspektur jenderal dalam peninjauannya, dan saya mengatakan pada saat itu saya tidak peduli siapa yang mengusulkan gagasan itu," kata David Littleproud dalam sebuah pernyataan.
"Phillip Moss merekomendasikannya jadi saya akan menjalankannya, saya tidak peduli siapa yang akan mendapatkan kredit atas usulan ini.
"Petugas regulasi utama akan menjadi faktor kunci dalam mendorong perubahan budaya di dalam Departemen Pertanian serta meningkatkan kepatuhan dan penyelidikan."
Pembentukan instansi baru ini merupakan satu dari 31 rekomendasi yang dimuat dalam laporan hasil peninjauan independent ini, yang menurut David Littleproud pada Rabu (31/10/2018) seluruh rekomendasi tersebut diterima oleh pemerintah.
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia