Kajian InterCAFE: Rakyat Makin Terpuruk

Kajian InterCAFE: Rakyat Makin Terpuruk
Kajian InterCAFE: Rakyat Makin Terpuruk
JAKARTA - Hasil kajian lembaga penelitian International Center for Applied Finance and Economics (InterCAFE) menemukan sejak empat tahun terakhir, Indonesia telah kehilangan satu fundamental ekonomi terpentingnya, yaitu stabilitas.

“Paket kebijakan yang diterapkan tidak tepat, ujung-ujungnya tingkat penderitaan rakyat makin dalam.Terutama dalam satu tahun terakhir ini,” kata Direktur InterCAFE, Iman Sugema kepada wartawan, Jum’at (20/2) di Jakarta.

Ciri-ciri tidak adanya stabilitas itu, lanjut Iman, tingginya tingkat inflasi, nilai tukar rupiah yang buruk, cadangan devisa menukik tajam, penurunan harga sama. “Muaranya tingkat kesengsaraan masyarakat makin besar,” ujarnya.

Berdasarkan catatan InterCAFE, inflasi pada 2005 yang sebesar 18,3% merupakan tertinggi sepanjang 10 tahun terakhir. Kemudian, dilanjutkan dengan kolapsnya bursa saham sebesar 60%. Bahkan saat ini, nilai tukar rupiah juga sudah menembus angka psikologis, yaitu Rp12.000 per dollar AS, sementara intervensi oleh Bank Indonesia yang menggunakan cadangan devisa terus dilakukan. Akibatnya, cadangan devisa sudah tertelan di pasar valuta lebih dari USD10 miliar.

JAKARTA - Hasil kajian lembaga penelitian International Center for Applied Finance and Economics (InterCAFE) menemukan sejak empat tahun terakhir,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News