Kajian ITS, Palangka Raya tak Cocok jadi Ibu Kota Negara
jpnn.com, SURABAYA - Rencana pemindahan ibu kota negara masih bergulir. Menurut hasil kajian, Palangka Raya, Kalteng, yang merupakan daerah pedalaman kurang cocok untuk dijadikan ibu kota.
Para pakar Perencanaan Wilayah Kota (PWK) dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya merilis 11 kriteria ideal ibu kota Indonesia di masa depan.
Sebelas kriteria tersebut, yakni pertama, ibu kota harus mencirikan kota pelabuhan (marina city) sebagai simbol ibu kota negara kepulauan.
Kedua, lokasinya harus berada di tengah-tengah Indonesia. Secara geografis antara pesisir timur Kalimantan ataupun pesisir barat Sulawesi.
Ketiga, lokasi ibu kota juga tidak berada di area rawan bencana. Penempatannya harus memperhitungkan jangkauan jaringan fiber optik nasional (Palapa Ring) yang tengah dibangun. Serta tidak melupakan lokasi server recovery jika suatu saat terjadi bencana.
Keempat, pusat pemerintahaan dalam ibu kota tersebut juga tidak terkonsentrasi di satu titik, tapi menyebar.
Kelima, Jenis kegiatan di dalam ibukota juga harus dibatasi. Pola kepemilikan lahan harus diatur sedemikian rupa untuk memudahkan pembangunan infrastruktur.
Keenam, yang tidak kalah penting adalah soal keamanan. Jakarta sebagai ibukota sendiri menurut Llyod’s City Risk Index sangat rentan terhadap serangan terorisme, serta sabotase kota. Kalau perlu, menurut para pakar ITS, lokasi ibu kota bisa dalam sebuah pulau tersendiri.
Rencana pemindahan ibu kota negara masih bergulir. Menurut hasil kajian, Palangka Raya, Kalteng, yang merupakan daerah pedalaman kurang cocok untuk
- Istri Polisi di Palangka Raya Menipu 2 Orang Mencapai Rp 315 Juta
- Telah Mempermalukan Polri, Bripda Wahyu Dipecat Tak Terhormat, Lihat Coretan Itu
- Dalam Sehari BRM Bisa Mencuri Barang Berharga di Dalam Mobil
- Pratikno Ungkap Alasan Pemerintah Belum Terbitkan Keppres Soal IKN
- Jokowi Klaim Air Melimpah dan Listrik Oke di IKN
- Kebakaran Menghanguskan 12 Ruko di Kota Palangka Raya, Kerugian Ratusan Juta Rupiah