Kajian The Greater Jakarta Belum Matang
Jumat, 28 Januari 2011 – 01:31 WIB
JAKARTA - Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) sedang melakukan kajian terkait konsep The Greater Jakarta yang dilontarkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Namun, hingga kini konsep tersebut masih belum matang. Menurutnya, konsep metropolitan dan megapolitan tidak sama jika ditilik dari jumlah penduduk yang berada di dalamnya. Sebuah kota bisa dibilang megapolitan, lanjutnya, apabila berpenduduk di atas 10 juta jiwa. "Tokyo bisa disebut metropolitan karena berpenduduk 1 juta jiwa. Di Jepang, yang disebut megapolitan adalah gabungan Tokyo, Osaka, dan Nagoya, sehingga penduduknya berjumlah lebih dari 10 juta jiwa,” jelasnya.
"Kami sudah menyiapkan kajian penangangan ibu kota jika konsep The Greater Jakarta terlaksana. Tapi semua itu masih kaji cepat, belum secara spesifik karena semua itu perlu kajian mendalam, termasuk pemindahan ibu kota," kata Direktur Perkotaan dan Pedesaan Bappenas Hayu Parasati seperti dilansir INDOPOS (grup JPNN), kemarin.
Baca Juga:
Hayu mengatakan, pengembangan DKI Jakarta merupakan rencana panjang pemerintah. Saat ini, pihaknya masih berkutat menangani tiga aspek permasalahan ibu kota, yaitu Jakarta sebagai pusat pemerintahan, Jakarta sebagai penopang Jabodetabekpunjur, dan berbagai problematika di internal Jakarta itu sendiri seperti macet dan banjir.
Baca Juga:
JAKARTA - Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) sedang melakukan kajian terkait konsep The Greater Jakarta yang dilontarkan Presiden
BERITA TERKAIT
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS