Kajian Tim Kemensos, Begini Kondisi Psikologis Korban Gempa Pidie
jpnn.com - ACEH BESAR - Tim Layanan Dukungan Psikososial (LDP) Kementerian Sosial melakukan rapid assesment atau kaji cepat korban gempa Aceh di lokasi pengungsian Meunasah Jurong, Meunasah Balek, Meuraksa Barat dan Paru Keude, di Pidie Jaya, Aceh.
Menurut Mensos Khofifah Indar Parawansa, hasil kaji cepat nantinya akan menjadi dasar pemberian layanan kepada pengungsi.
Terutama berkaitan pemenuhan kebutuhan dasar. Selain itu juga untuk menentukan aktivitas lanjutan untuk mengurangi dampak negatif dari gempa.
"Rapid Assement biasanya dilakukan dalam rentang waktu hari pertama sampai hari ke-4 kejadian bencana. Ini sebagai data awal yang menjadi dasar untuk menyusun program layanan dukungan psikososial selanjutnya," ujar Khofifah dalam pesan elektronik yang diterima, Minggu (11/12).
Sementara itu, Koordinator tim LDP Kemensos Milly Mildawati mengungkapkan, hasil kaji cepat pada pengungsi yang kehilangan anggota keluarga menunjukkan, masyarakat masih sangat berduka.
Selain itu juga juga ketakutan berada di dalam ruangan dan lebih memilih berada di luar rumah, beraktivitas dan tidur di tenda-tenda.
"Kondisi ini agak berbeda dengan warga yang tinggal di pesisir pantai. Ketakutan mereka berbeda, dua kali lipatnya. Mereka takut berada di dalam ruangan dan takut tsunami karena rumah mereka berada di bibir pantai," ujar Milly.
Selain itu, kata Milly, tim LDP juga mendapati anak-anak masih mengalami rasa takut. Terlebih saat terjadi gempa susulan.
ACEH BESAR - Tim Layanan Dukungan Psikososial (LDP) Kementerian Sosial melakukan rapid assesment atau kaji cepat korban gempa Aceh di lokasi pengungsian
- Kinerja Pelayanan Publik Pemprov Jateng Diganjar Penghargaan dari ORI
- Saat Aktif jadi PNS Setor Uang per Bulan ke Korpri, Begitu Pensiun Susah Cairnya
- Jurus Mendes Yandri Atasi 3.000 Desa yang Masih Tertinggal
- 5 Berita Terpopuler: Honorer 32 Tahun Gagal Tes PPPK, Semoga RUU ASN Menjadi Penyelamat
- Pengusaha Surabaya Suruh Siswa Sujud & Menggonggong Sudah Ditangkap, Begini Tampangnya
- 50 Menteri dan Wamen Belum Menyerahkan LHKPN, Siapa Saja ya?