Kakak-Adik Menjambret, Dipakai Mabuk-mabukan

Kakak-Adik Menjambret, Dipakai Mabuk-mabukan
Kakak-Adik Menjambret, Dipakai Mabuk-mabukan

Namun kala itu motor keduanya tidak berhenti. ”Saya tendang. Hanya sempat oleng,” terang Erni.

Begitu memasuki Kompleks Pemakaman Bong, Erni menghentikan motornya, karena merasa ban motornya kempes. ”Saya sempat berhenti. Saya kira kempes, tapi setelah dilihat tidak,” ujarnya.

Warga sekitar yang mendengar teriakan korban selama pengejaran segera ikut mengejar Erik dan Jefri. Kemudian keduanya ditangkap warga.

Kapolsek Tamasari AKP Dadi Suhendar mengatakan kedunya hampir menjadi bulan-bulanan warga yang kesal. Beruntung pihaknya dapat segera membawanya ke Mapolsek Tamasari.

Kepada polisi, keduanya mengaku membuntuti Erni. Saat sampai di Bunderan Gobras, saat para tersangka melihat dompet korban di bagasi depan motor. ”Awalnya korban tidak merasa dibuntuti,” ujar kapolsek.

Jefri mengaku penjambretan kepada Erni saat dia dan adiknya berkeliling Kota Tasik. Saat di Bunderan Gobras, dia melihat dompet korban di bagasi. Kemudian dia pun mengambilnya. Apalagi saat itu, dia tengah dalam keadaan mabuk.

”Sebenarnya saya warga Cipatujah. Saya ke sini bertemu teman di Cilembang. Di sana saya minum-minum, karena teman saya meninggalkan, saya lalu keliling-keliling di Tasik,” akunya.

Sementara adik Jefri, Erik mengatakan perbuatannya yang berkaitan dengan kriminal bukan kali ini saja. Sebelumnya dia sudah pernah mencuri lima kali. Namun, bukan mencuri dompet, tapi helm. Semua aksinya dilakukan di Kota Tasikmalaya. ”Kalau ini (menjambret) baru pertama. Biasanya maling helm,” akunya, kemarin.

TASIK – Kompak memang baik, tapi kalau seirama dalam kejelekan, adalah tindakan yang buruk. Contohnya, dua pemuda kakak-adik, Jefri Ardiansyah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News