Kakak Beradik Tewas di Sel

Kakak Beradik Tewas di Sel
Kakak Beradik Tewas di Sel

Terpisah, Mamak tersangka, Yusbar , 53, mengatakan, dua orang keponakannya, saat ditangkap tidak pernah dipukuli masa. Hal itu ia ketahui dari keterangan Wali Nagari Pematang panjang, yang mengamankan seorang keponakannya bernama Faisal, setelah diantarkan warga karena ke dapatan mencuri kotak amal di sebuh masjid.

"Menurut keterangan wali nagari itu pada saya, keponakan saya yang bernama Faisal memang sempat ditampar warga sebanyak dua kali. Setelah itu, warga dan wali nagari menghubungi Polsek Sijunjung, untuk menjemput Faisal. Saat diserahkan pada polisi tersangka Faisal dalam keadaan sehat dan tidak kurang satu apapun," jelasnya Yusbar, pada Padang Ekspsres (Grup JPNN), di kantor LBH Padang kemarin (6/1).

Dilanjutkan Yusbar, setelah keponakannya yang bernama Faisal diamankan di kantor Mapolsek Sijunjung dan interogasi baru muncul nama keponakanya yang bernama Busri M Zen. Mendapatkan keterangan bahwa ada keterlibatan Busri M Zen dengan kasus tindak pidana, maka polisi memburu Busri. Polisi meringkus Busri di terminal Kiliranjao, saat itu tidak ada satupun masa dalam penangkapan tersebut.

Indikasi kekerasan yang menimpa dua orang keponakannya itu sangat jelas terlihat setelah orang tua kandung tersangka mendatangi kantor Polsek Sijunjung. Saat itu, katanya, kakaknya yang merupakan orang tua tersangka berhasil bertemu dengan tersangka. Dalam pertemuan singkat tersebut keponakanya yang bernama Faisal sempat meminta pada ibunya segera pulang. Alasan Faisal saat itu supaya ibunya tidak mendengar dan tidak melihat dirinya dipukuli saat diperiksa polisi.

PADANG - Jajaran Polda Sumbar sepertinya berupaya mencari kambing hitam terkait meninggalnya dua tahanan kakak beradik di sel tahanan Mapolsek Sijunjung.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News