Kakak Bunuh Adik Kandung
Jumat, 25 Januari 2013 – 12:33 WIB
BELINYU - Viktor Feliyanto alias Afu (14), tewas dengan luka tusukan di dada. Pelakunya adalah kakak korban sendiri, Jun alias Ayen (19). Peristiwa ini terjadi di kediaman mereka di Belakang Pasar Baru Belinyu, Kelurahan Kutopanji, Kecamatan Belinyu, Kabupaten Bangka sekitar pukul 13.00 wib, Selasa (22/1) lalu. Pelaku yang baru saja keluar untuk mengambil air di sumur didatangi korban dan langsung menjambak rambut pelaku sehingga membuat pelaku terjongkok. Tidak sampai di situ, korban juga memukul kepala pelaku sebanyak tiga kali. Tak terima perbuatan korban, secara spontan pelaku menyambar pisau yang ada di rak piring.
Informasi yang dihimpun dari Polsek Belinyu, Kamis (24/1) menyebutkan, peristiwa ini bermula dari kericuhan antara keduanya. Berdasarkan data yang dihimpun dari Mapolsek Belinyu, awal mula kejadian dimana pada pagi hari sekitar pukul 08.00 wib, korban mengajak anak pelaku untuk bermain air. Saat itu korban sedang mencuci timah di samaping rumah. Melihat anaknya yang bermain air kotor, pelaku yang memasak kemudian mendatangi korban dan anaknya. Pelaku langsung mengambil anaknya dan mengajak masuk ke rumah.
Baca Juga:
Melihat hal tersebut korban marah dan mengancam pelaku dengan mengatakan "nanti kau" dengan mengarahkan jari telunjuk ke arah pelaku. Selang beberapa waktu, korban masuk kamar dan tidur. Dan sekitar pukul 13.00 wib korban bangun lalu keluar kamar langsung ke dapur menghampiri pelaku yang sedang memandikan anaknya.
Baca Juga:
BELINYU - Viktor Feliyanto alias Afu (14), tewas dengan luka tusukan di dada. Pelakunya adalah kakak korban sendiri, Jun alias Ayen (19). Peristiwa
BERITA TERKAIT
- Mobil Pelaku Tabrak Lari di Tebet Mercedes Jeep, Polisi Sudah Bergerak
- Mayat di Kali Malang Ternyata Sopir Taksi Online Korban Pembunuhan
- Penganiayaan Driver Ojol dan Penumpang di Bandung, Nih Tampang Pelakunya
- Sekda Batanghari Tersangka Kasus Investasi Bodong
- Polisi Tangkap Pelaku Perampokan Toko Emas di Banyumas
- Kasus Kematian Dokter Aulia Risma, Kaprodi PPDS Anestesiologi Undip Jadi Tersangka