Kakak Ibu
Oleh Dahlan Iskan
Betul.
Yu Tun tidak punya penyakit apa pun. Semua normal. Hanya ingatannya menurun.
Namun saya minta agar Yu Tun diinfus. Mungkin vitamin-vitamin.
Lima hari kami berkumpul bersama. Siang-malam. Meski di rumah sakit terasa di rumah sendiri. Fasilitas VIP-nya sangat bagus.
"Adikku dewe" katanya. Kali ini tanpa harus dipancing dengan pertanyaan 'siapa saya'. "Da-lan," katanya.
Setelah itu saya masih beberapa kali mengunjunginya. Tapi ingatannya kembali terus menurun. Badannya juga kian lemah.
Minggu lalu, saat saya masih di Kansas, anaknya telepon: Yu Tun sudah kian tidak berdaya. Minuman pun sudah tidak bisa masuk. Saya telepon isteri: agar terbang ke Samarinda.
Saya selalu bercerita kepada istri: bahwa Yu Tun itu bukan hanya kakak. Melainkan juga ibu saya.