Kakang-Kakang lan Mbakyu-Mbakyu Sedoyo, Piye Kabare
Minggu, 05 Mei 2013 – 13:05 WIB

Foto: JP
BERAGAM cara dilakukan politikus untuk meraih dukungan pemilih. Tak terkecuali para calon anggota dewan di Malaysia yang hari ini (5/5) bertarung dalam pemilihan raya. Wartawan Jawa Pos DIAN WAHYUDI sempat mengikuti kampanye salah seorang calon anggota legislatif yang tergolong unik di Kuala Lumpur.
”HADIRIN dan hadirat, muslimin dan muslimat, ibu-ibu dan bapak-bapak, kakang-kakang lan mbakyu-mbakyu sedoyo, salam sejahtera. Piye kabare?” teriak seorang calon anggota parlemen dalam kampanyenya di Kuala Lumpur.
”Alhamdulillah, kita iso ketemu nang kene, iso ngobrol, iso bicara soal politik tanah air. Iki pilihan raya wes arep tekan, kulo njaluk ibu bapak supoyo ngewangi, ojok lali pilih Pakatan Rakyat, pilih bulan, pilih roket, neng kito supoyo iso ubah kerajaan sing korup iki,” sambungnya, lalu disambut tepuk tangan para kader partai Pakatan Rakyat.
Potongan pidato tersebut terasa sangat akrab bagi orang Indonesia, khususnya orang Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sapaan seperti itu sering terdengar saat masa-masa kampanye pemilihan umum di Indonesia. Namun, jangan kaget bila pidato berbahasa Jawa campur Indonesia tersebut ternyata disampaikan calon anggota parlemen Malaysia keturunan Tionghoa, Ng Suee Lim.
BERAGAM cara dilakukan politikus untuk meraih dukungan pemilih. Tak terkecuali para calon anggota dewan di Malaysia yang hari ini (5/5) bertarung
BERITA TERKAIT
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah