Kakek 87 Tahun Tidak Tahan Lihat Anunya Remaja, Terjadilah

Kakek 87 Tahun Tidak Tahan Lihat Anunya Remaja, Terjadilah
Nurdin (kedua dari kanan), Sawidi (ketiga dari kanan) serta MY (kedua dari kiri) mendekam di tahanan Polsek Tenggarong. Foto: Idin/Samarinda Pos/JPNN

Saat itu kakak Melati curiga melihat tingkah laku adiknya. Kakak Melati lantas mendesak adiknya untuk bercerita.

Melati akhirnya menceritakan semua kejadian yang dialaminya. Dia mengaku sudah berulang kali digituin ketiga pelaku.

“Para pelaku tidak beraksi bersamaan. TKP-nya terpisah. Ada mengaku hanya sekali begitukan korban. Ada pula pelaku berulang kali beraksi. Bahkan sampai lupa berapa kali melakukan aksinya,” kata Triyadi.

Dia menambahkan, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman penjara maksimal 15 tahun.

“Penyidik kami sudah pula menyita sejumlah alat bukti. Misalnya, pakaian korban lainnya,” tegas Triyadi.

Sementara itu, Sawidi mengaku sepuluh kali mencabuli Melati. Dia melakukannya di pondok yang ditinggalinya.

Pondok itu memang berada tidak jauh dari musala dijaga Sawidi. Sawidi mengaku kali pertama beraksi pada Oktober 2018.

“Saya tidak pernah memaksa. Dia sendiri datang ke pondok. Dia minta duit, lalu saya kasih Rp 10 ribu atau Rp 20 ribu. Setelah duit saya kasih, dia buka celana liatkan itunya. Namanya saya laki-laki, langsung nafsu liat begituan,” kata Sawidi.

Melati (17, bukan nama sebenarnya) kehilangan mahkotanya karena digilir tiga pria sontoloyo sejak Oktober 2018 hingga Januari 2019.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News