Kakek Ini Dapat Kompensasi Rp 10 Miliar

"Pada tahun 1993 saya mengajukan permohonan ke pengadilan lagi ... gugatan itu berlangsung dari tahun 1993 hingga 1999 ketika saya mendapat surat dari pengadilan yang mengatakan saya tidak bisa menggugat orang yang sekarat ke pengadilan."

Paul Bradshaw mengatakan pelecehan dimulai pada 1950-an dan pelaku utamanya adalah seorang pendeta dengan nama pendeta Murphy.
Pendeta itu terus memiliki akses ke anak-anak lelaki di panti asuhan Christian Brother itu, meskipun ia telah dilaporkan melakukan pelecehan seksual pada anak di tahun 1940-an.
Paul Bradshaw telah melaporkan pelecehan di Castledare dan Clontarf tetapi diberitahu kalau dia "bermimpi".
Pada 1990-an, Pendeta Murphy diekstradisi dari Australia Selatan ke Australia Barat (WA) tetapi menderita sakit dan tuduhan terhadapnya dibatalkan. Pendeta Murphy kemudian meninggal.
Paul Bradshaw menjadi orang pertama yang berhasil melakukan gugatan hukum bersejarah tentang pelecehan seksual di WA, di mana korban sebelumnya memiliki sedikit bantuan.
Perubahan terbaru terhadap undang-undang di Australia Barat telah menghilangkan pembatasan waktu bagi korban yang hendak mengambil tindakan hukum.
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya