Kakek-Nenek Belajar Membaca, Malu sama Cucu, Tak Mau Ditipu
Minggu, 16 Oktober 2011 – 19:52 WIB
Menurut nenek yang memiliki 8 orang cucu ini, sudah belajar membaca di tempat tersebut selama 6 hari. “Kalau baca Al Quran saya bisa tetapi baca tulisan ini saja belum bisa,” ujarnya kepada JPNN ketika berkunjung ke PKBM Tunas Bangsa di Desa Tukul, Probolinggo, Jawa Timur, pekan lalu.
Sutami mengakui, munculnya keinginan keras untuk bisa belajar membaca , menulis dan berhitung ini setelah salah satu cucunya menyuruh dirinya untuk belajar membaca. “Saya malu sama cucu saya. Dia bilang saya tidak bisa membaca dan disuruh belajar. Maka itu saya belajar membaca di sini,” serunya.
Meskipun dia sedang berusaha keras untuk belajar membaca, Sutami mengatakan jika keempat anaknya sudah lulus sekolah dasar (SD) dan bisa membaca, menulis dan berhitung semuanya. Ia pun juga menyesal jika dulu tidak mau belajar membaca, dan sekarang ini ia berjanji akan terus belajar agar bisa membaca, menulis dan behitung dengan lancar.
Hal senada juga dungkapkan oleh kakek berusia 52 tahun, Sutopo. Kakek yang memiliki 3 orang anak ini berkeinginan untuk belajar membaca, menulis dan berhitung agar bisa lancar membaca dan tidak dibohongi orang ketika berdagang ataupun membeli sesuatu.
Belajar membaca, menulis dan berhitung (calistung) bukanlah suatu kesulitan yang hanya dialami oleh ana-anak usia wajib belajar.Proses pembelajaran
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408