Kaki Remuk Didor Polisi, Simak nih Pengakuannya
Dayat yang warga Balongpanggang, Gresik itu, ditembak mati lantaran juga melakukan perlawanan dengan pisau penghabisan saat ditangkap.
Kepada polisi, Imam mengaku sudah hampir tiga tahun menjadi pelaku aksi curanmor dan perampasan motor.
Ia kali pertama melakukan aksinya lantaran diajak oleh Dayat. Setelah itu, mereka jadi tim yang solid dan sudah beberapa kali sukses mencuri maupun merampas motor.
Imam mengakui bahwa almarhum Dayat sebagai otak komplotan sudah sangat berpengalaman dan lihai dalam menjalankan aksinya.
"Dia (Dayat, Red) sudah lama melakukan aksinya. Bahkan, dia sudah bolak-balik masuk dan keluar penjara karena kasus yang sama," ungkap Imam di atas kursi roda, saat dirilis oleh Tim Anti Bandit di Mapolrestabes Surabaya, Minggu (2/4).
Karena sering berurusan dengan polisi itulah, maka Dayat yang memiliki nama asli Apri Moch Soleh dianggap sebagai mentor sekaligus ketua tim dalam setiap aksi curanmor dan rampas motor yang dilakukan komplotan ini.
Bahkan, Imam menjelaskan bahwa setelah beberapa bulan beraksi, Dayat lantas berkeinginan untuk merekrut anggota baru.
Setidaknya saat ini, Dayat sudah memiliki tiga anggota lain selain Imam, yakni Sidin, Sinol, dan Brewok yang hingga kini menjadi target operasi polisi (DPO/buron).
- Maling Motor Ini Incar Kendaraan Milik Pelaku Tawuran, Modus Sebagai Polisi
- Terekam CCTV, Pencuri Bawa Kabur 2 Sepeda Motor di Palembang
- Siswa SMK Tewas Ditembak Polisi, Pensiunan Jenderal Bintang 2 Nasihati Juniornya
- Makam Siswa SMK yang Tewas Ditembak Polisi Sudah Digali
- Keluarga Siswa Korban Penembakan di Semarang: Anaknya Penurut
- Siswa SMK Tewas Ditembak Polisi, Kuburannya Akan Digali untuk Ekshumasi