Kal Muller, Pria Hungaria yang 17 Tahun Hidup Bersama Suku Kamoro di Papua
Puluhan Kali Terjangkit Malaria, Kini Jadi Kebal
Selasa, 07 Agustus 2012 – 05:35 WIB
Lama-lama, suku Kamoro bisa bermigrasi ke kota untuk bekerja di bidang lain. Langkah Kal melestarikan kebudayaan suku Kamoro cukup kuat. Pernyataan tersebut keluar dari tokoh perajin Kamoro, Timotius Samin, 62.
Menurut Timotius, saking cintanya pada suku Kamoro, Kal pernah berujar ingin dimakamkan di tempat tinggal suku Kamoro saat tutup usia nanti meskipun tidak berstatus warga negara Indonesia. "Beliau ini sangat luar biasa," katanya. Menurut dia, jika orang asing saja begitu cinta pada suku Kamoro, semestinya orang Indonesia tidak boleh kalah. (*/c12/nw)
Keindahan budaya suku Kamoro di pedalaman Timika, Papua, membuat Kal Muller jatuh hati. Saking cintanya pada Kamoro, pria kelahiran Hungaria itu
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala