Kal Muller, Pria Hungaria yang 17 Tahun Hidup Bersama Suku Kamoro di Papua

Puluhan Kali Terjangkit Malaria, Kini Jadi Kebal

Kal Muller, Pria Hungaria yang 17 Tahun Hidup Bersama Suku Kamoro di Papua
Kal Muller bersama dua penari dari suku Komoro, Papua, di galeri seni di kawasan Palmerah, Jakarta, Sabtu (4/8). Foto : Hilmi Setiawan/Jawa Pos
 

Kal menjelaskan pengalamannya waktu kali pertama tinggal bersama warga Kamoro. Dia mengungkapkan awalnya tidak suka makan makanan dari olahan sagu. Tetapi, karena bahan utama makanan warga Kamoro adalah sagu, lambat laun dia terbiasa.

 

Setiap kali dihidangkan makanan yang berbahan dasar sagu, Kal menyantapnya dengan lahap. Terlebih jika hidangan tersebut diselingi ikan bakar. "Mereka jago masak," katanya, lantas tertawa.

 

Seperti kebanyakan orang lain, Kal pernah takut ketika akan tinggal dan menetap bersama suku Kamoro. Penyebabnya adalah serangan malaria. Dia puluhan kali terserang malaria. Untung, dia memiliki obat mujarab sehingga malaria yang menyerang tubuhnya tidak sampai parah. "Setelah lama di sana, sekarang saya terbiasa," ujarnya.

 

Sebelum blusukan ke hutan untuk tinggal bersama suku Kamoro, Kal tidak lupa meminum obat penangkal malaria. Dengan cara tersebut, malaria bisa dicegah. Setelah lama tinggal bersama suku Kamoro, dia merasa bahwa masih banyak hal yang harus dibenahi dari mereka. Yang paling utama adalah masalah kesehatan dan pendidikan.

Keindahan budaya suku Kamoro di pedalaman Timika, Papua, membuat Kal Muller jatuh hati. Saking cintanya pada Kamoro, pria kelahiran Hungaria itu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News