Kalah Bersaing dalam Digitalisasi, 126 Kantor Bank di Sumsel Tutup

jpnn.com, PALEMBANG - Kehadiran perkembangan digitalisasi sistem perbankan membuat sejumlah kantor Bank yang ada di Sumatra Selatan (Sumsel) terpaksa tutup.
Berdasarkan data dari Kantor OJK Provinsi Sumatera Selatan dan Bangka Belitung, dalam kurun waktu dua tahun terakhir, setidaknya ada 126 kantor di Sumsel tutup.
Kepala OJK Perwakilan Regional Sumatera Selatan dan Bangka Belitung Untung Nugroho mengungkapkan bahwa di Sumsel ada sekitar 1.506 kantor bank, dengan ragam fungsi dan statusnya, mulai dari kantor utama, kantor pembantu, kantor kas, sampai pada unit yang ada di kecamatan.
Selain itu, di Sumsel juga terdapat 26 perusahaan perbankan dan 8 institusi keuangan non bank (IKNB).
"126 bank yang ditutup itu merupakan kantor cabang dan kantor pembantu yang ada di Sumsel," ungkap Untung, Kamis (14/12).
Menurut Untung, persaingan kantor bank ke depan akan makin berat, karena produk perbankan.
"Seperti halnya fungsi penyaluran pembiayaan dan kredit, sudah bisa dilakukan dengan kemudahan digital yang dikembangkan oleh perbankan,” ujar Untung.
Hal itu juga diperkuat dengan kekinian masyarakat terutama di Provinsi Sumsel yang sudah dengan sangat mudah mengakses kebutuhan perbankan melalui smartphone.
Kehadiran perkembangan digitalisasi sistem perbankan membuat 126 kantor bank yang ada di Sumsel terpaksa ditutup.
- Digitalisasi Pencatatan Keuangan, Aplikasi Kantong UMKM Perluas Jangkauan Pasar
- Penyebab IHSG & Rupiah Ditutup Menguat Sore Ini
- Efek Kebijakan DHE 100 Persen, Saham Perbankan Hijau
- Berkat Inovasi Berkelanjutan, Bank Mandiri Raih 2 Penghargaan Alpha SouthEast Asia 2024
- Bamsoet Sebut ETF Kripto Bisa jadikan Indonesia Negara Unggulan di Investasi Digital
- DPRD Kota Bogor Dorong Digitalisasi Perizinan untuk Transparansi dan Efisiensi