Kalah Bersaing dengan Vietnam, Ekspor Mebel Turun 26 Persen

"Pasar terbesar mebel Jatim diperoleh dari Amerika Serikat sekitar 50 persen, lalu Eropa 30 persen. Sisanya didapat dari negara kawasan Asean, Timur Tengah, dan Australia," tegasnya.
Meskipun kinerja ekspor mebel Jatim mengalami kontraksi, pihaknya optimistis di semester dua nanti akan membaik.
Himki Jatim memproyeksikan mampu meraih pertumbuhan penjualan sekitar lima persen dibanding tahun lalu.
Optimisme itu didorong oleh adanya perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok yang dinilai cukup menguntungkan bisnis mebel tanah air.
Selain itu, pihaknya juga akan melakukan beberapa upaya untuk mencapai target tersebut.
Salah satunya ialah melakukan pengembangan pasar serta meningkatkan kapasitas dan kualitas industri.
"Kami akan menjajaki market baru di semester dua nanti. Yaitu ke Kazakhtan dan Azerbaijan. Peluangnya cukup besar di sana," jelasnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, nilai ekspor komoditas mebel kayu pada tahun 2018 mencapai USD 264 juta atau meningkat 0,5 persen dibanding tahun sebelumnya.
Ekspor mebel Jawa Timur pada triwulan pertama ini mengalami penurunan hingga 26 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
- 30 WN Vietnam Ditangkap, 2 Kapal Ikan Ilegal Diamankan di Perairan Indonesia
- Dari Jepara ke Dunia, Natural Wood Sukses Tembus 25 Negara
- Vietnam Tersingkir dari Piala Asia U-17 2025 Secara Tragis
- Pasar Batu Bara Masih Oke, Anak Usaha SGER Teken Kontrak dengan Perusahaan Vietnam
- Tarif Impor AS Naik, Industri Mebel Indonesia Terancam Lesu
- Geser China & Vietnam, Indonesia Sumbang 30% Pekerja Pabrik Nike & Adidas Global