Kalah Berulang Kali, Bang Zul Memaknai Buah Kebaikan Tak Harus Dipanen Langsung

Kalah Berulang Kali, Bang Zul Memaknai Buah Kebaikan Tak Harus Dipanen Langsung
Anggota Fraksi Golkar MPR RI Zulfikar Arse Sadikin. Foto: humas MPR

Mengenai kekalahannya di Kongres HMI Makassar 2006, Bang Zul sampai menangis di bawah hujan deras saat itu. Bahkan, dia menerima pengkhianatan dari teman dan sahabat setelah melihat hasil suara dari pemilihan di Kongres yang jauh dari perjanjian di atas kertas.

"Di situ saya kecewa sekali, ya, kelihatannya, sekaligus sedihlah. Nangis saya, nangis sendirian di tengah hujan deras itu," kata dia.

Meski demikian, Bang Zul mampu bangkit kembali dengan obsesi yang lebih tinggi. Politikus Partai Golkar ini kemudian sering mengikuti berbagai pertarungan politik dengan harapan menjadi sosok yang lebih kuat.

Singkatnya pada Pileg 2009, Bang Zul dipanggil untuk menjadi manajer kampanye Zainudin Amali di Dapil Jawa Timur 6. Zainudin ini merupakan kader HMI sehingga akhirnya memberikan jalan kepadanya untuk berkarier di politik. Setelah memenangkan Zainudin Amali, Bang Zul dipanggil untuk menjadi tenaga ahli di Fraksi Partai Golkar.

Kemudian singkatnya, pada Pileg 2014, Bang Zul ikut sebagai kandidat. Saat itu, dia memilih Dapil Jawa Timur dan mendapat raihan suara terbanyak nomor dua, di mana nomor satunya ditempati oleh Sarmuji, yang saat ini sebagai Sekjen Partai Golkar.

"Waktu itu kalah, nangis lagi saya. Waduh. Bahkan saya itu, sempat protes sama ayah saya. Katanya ayah saya tokoh. Ayah saya emang ya, di sana termasuk tokoh, walaupun PNS, tetapi beliau sangat organisatoris, karena memang sejak kecil, ya, organisatoris di sekolah, di kuliah. Katanya sering banyak bantu orang, tetapi menjadikan anaknya saja enggak bisa," kata dia.

Kekalahan ini termasuk yang paling berat selama hidup Bang Zul. Ada sekitar tiga bulan pria kelahiran Yogyakarta itu mengurung diri di kamar.

"2019, saya nyalon lagi, cari peluang di mana dapil yang Gokar bisa dapat kursi, dan saya terpilih," kata Bang Zul.

Anggota Fraksi Partai Golkar yang akrab disapa Bang Zul itu mengaku saat menjadi tenaga ahli hanya menjadi juru ketik hingga membuat kopi itu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News